TIFFANEWS.CO.ID,- Untuk memperkenalkan cara membatik kepada para peserta, sehingga dapat masuk dalam industri batik Papua, khususnya bermotif atau ukiran berciri khas Sarmi, Dinas Pariwisata Kabupaten Sarmi mengadakan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pelaksana Ekonomi Kreatif melalui batik tulis, kepada 30 (tiga puluh) orang peserta.
Kegiatan pelatihan tersebut dibuka resmi dengan memukul tifa oleh Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Sarmi, Elias N. Bakai, SE bertempat di Aula Gedung Kesenian Petam. Rabu, 14/09/2022.
Mewakili Penjabat Bupati Sarmi, Dalam sambutannya, Elias N. Bakai mengatakan, “Pelatihan cara membatik tulis pada hari ini, merupakan hal yang baru pertama kali dilaksanakan sejak berdirinya Kabupaten Sarmi, dimana kegiatan ini sebagai momentum pengembangan kegiatan batik di Sarmi.”
Dirinya berharap, peserta dapat terus meningkatkan semangat dan kreatifitasnya dalam membatik seperti dilaksanakan oleh beberapa kelompok batik yang hadir di hari ini, sehingga kedepannya dapat menghasilkan produk-produk batik hasil buatan tangan anak-anak Sarmi.
Plt. Sekda Sarmi menambahkan, “Menindak lanjuti pesan Pj. Bupati Sarmi Markus O. Mansnembra, S.H, M.M kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) pada apel bersama di waktu lalu, seluruh ASN dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi (PEMDA) diharuskan menggunakan pakaian batik Papua pada setiap hari Kamis sebagai seragam kerja, maka ini lah peluang ekonomi yang bisa diambil oleh para pengrajin untuk dapat memproduksi hasil karyanya, sehingga dapat digunakan oleh seluruh ASN, dengan demikian pendapatan ekonomi para pengrajin nantinya akan meningkat juga,” ungkapnya.
Melalui kesempatan yang sama, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sarmi, selaku Ketua Panitia Maria Makdalena Marau, S.P, M.M, dalam sambutannya mengatakan, diselenggarakannya pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara membatik kepada para peserta, sehingga peserta ini dapat masuk dalam industri batik Papua.
Mewakili 30 (tiga puluh) orang peserta, Ruth Anderi dari Kelurahan Mararena mengatakan, “Kami peserta yang datang dari nol, kami buta tentang batik tulis, namun inilah waktu Tuhan yang tepat bagi kami ibu-ibu, kami diberi kesempatan bisa hadir dan menerima sesuatu yang baru dan kamipun merasa bangga karena diberikan kesempatan mengikuti kegiatan ini.
Lanjut Ruth Anderi, kepada pihak pemerintah, “Batik tulis ada di Pulau Jawa, namun kami di Sarmi pun ingin mengangkat budaya bermotif 5 (lima) suku Sarmi melalui batik tulis seperti ini, dengan demikian kami kelompok ibu-ibu minta tolong kepada pihak pemerintah Kabupaten Sarmi memperhatikan kegiatan pelatihan ini. Kepada pihak dinas terkait (Dinas Pariwisata) tolong kami, kami menerima ilmu tetapi kami tidak punya modal dan alat. Untuk itu kami mohon kiranya dapat memfasilitasi kami melalui dinas agar terus melatih kami untuk mempersiapkan diri menyambut festival budaya Kabupaten Sarmi, seperti yang direncanakan Pj. Bupati, dimana pelaksanaannya direncanakan pada tahun 2023 mendatang.”
Pelatihan cara membatik tulis, dibimbing 4 (empat) orang instruktur antara lain 2 (dua) orang berasal dari Kota Jayapura, 1 (satu) orang dari Kabupaten Kerom dan 1 (satu) orang pembimbing berasal dari Kabupaten Sarmi.
Kegiatan tersebut, berlangsung selama 3 (tiga) hari, yakni dari tanggal 14 sampai dengan 16 September 2022, diikuti 30 (tiga puluh) orang peserta, berasal dari kampung dan kelurahan se Kabupaten Sarmi yaitu Kampung Sarmo, Kampung Liki, Kelurahan Mararena, Kampung Kasukwe, Kampung Sawar, Kampung Bagaiserwar, Kampung Tanjung Batu dan Kampung Kiren Distrik Bonggo. Gelar pelatihan tersebut diwarnai semangat belajar peserta dengan suasana belajar berjalan aman dan lancar hingga selesainya kegiatan. (*)
Sumber : sarmikab.go.id