TIFFANEWS.CO.ID,- Setelah tiga kali Papua Football Academy (PFA) melakukan pertandingan uji coba, ternyata empat faktor ini yang menjadi perhatian Direktur Akademi Papua Football Academy (PFA), Wolfgang Pikal. Keempat faktor itu adalah peningkatan kualitas bermain, kerja sama tim, serta menghargai hasil akhir dan lawan bertanding.
“Saya tidak terlalu mementingkan skor akhir pertandingan. Adalah lebih penting faktor peningkatan kualitas bermain, kerja sama tim, serta menghargai hasil akhir dan lawan bertanding.” kata Wolfgang Pikal usai Papua Football Academy (PFA) melakukan pertandingan persahabatan melawan SSB Timika Putra di lapangan Mimika Sport Complex, Sabtu (22/10).
Sebelum menghadapi Timika Putra, pemain Papua Football Academy sudah melakukan dua pertandingan sejak memulai program ini pada Agustus 2022. Kedua lawan PFA itu adalah Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) dan SSB Mimika United.
Sama seperti dua uji coba sebelumnya, pertandingan melawan Timika Putra dilakukan dalam 2 game dengan masing-masing disiapkan waktu 2 x 25 menit.
Di Mimika Sport Complex, Sabtu (22/10), sebanyak 125 penonton hadir untuk menyaksikan pertandingan. Jumlah ini sesuai dengan tiket yang dicatat oleh panitia. Para penonton merupakan orang tua dan keluarga maupun rekan dari kedua tim serta pihak sponsor, PT Freeport Indonesia.
Pertandingan pertama dimulai pukul 15.00 WIT. sorak-sorai para pendukung dari kedua tim membuat suasana semakin seru dan meriah. Atmosfir tersebut sekaligus menjadi ujian kepercayaan diri seluruh pemain PFA maupun Timika Putra.
Di game pertama, pemain PFA tampil dominan dan menguasai pertandingan. Pada babak I, PFA berhasil unggul 2-0 atas SSB Timika Putra. Kedua gol dicetak oleh Peres Tjoe pada menit ke-16 dan Verdy Wuarlela (25+1). Di babak II, Verdi memperbesar keunggulan PFA pada menit ke-44. Skor akhir 3-0 untuk PFA.
Pada game kedua antara PFA vs SSB Timika Putra yang dihiasi pelangi di sisi Timur, pemain PFA juga kembali tampil dominan. Yulius Pigay membawa PFA unggul 1-0 pada menit ke-12. Di babak II, Musa Madai (48′) memperbesar keunggulan PFA atas Timika Putra. Skor 2-0 bertahan untuk keunggulan Papua Football Academy.
Wolfgang Pikal, berterima kasih kepada SSB Timika Putra yang bersedia menerima ajakan beruji coba menghadapi Papua Football Academy. Apalagi, pemain lawan berhasil menyulitkan anak asuhnya, terutama di babak I.
“Di game pertama, pemain PFA sempat sulit keluar dari tekanan. Namun, mereka berhasil memperbaiki keadaan di babak II. Hal ini baik karena mereka dapat memperbaiki situasi di lapangan,” ucap Wolfgang, mantan asisten pelatih timnas era Alfred Riedl.
Hal lain yang menjadi sorotan Wolfgang adalah sikap para pemain PFA di lapangan yang sungguh menghormati lawan. Selain itu, kualitas kerja sama tim meningkat. Juga aspek komunikasi di lapangan yang dipimpin Musa Madai, kapten PFA kali ini.
Indra Kalape, pelatih SSB Timika Putra, berkomentar soal latih tanding melawan PFA. “Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada PFA karena telah mengundang SSB kami latih tanding di MSC ini. Selama ini, di Timika jarang ada pertandingan seperti ini.”
“Dengan mendapatkan kesempatan seperti ini, kami bisa melihat perkembangan anak-anak saat latihan yang diimplementasikan pada pertandingan,” ucap Indra Kalape.
Indra berharap ketika nanti program “PFA Cari Bakat” kembali digelar, ada anak-anak dari SSB Timika Putra yang ikut dan lolos menjadi bagian dari keluarga besar Papua Football Academy.
Komentar dari orang tua siswa PFA yang mengikuti perkembangan putranya sejak menjadi penghuni asrama di Mimika Sport Complex, faktor ketenangan di mulut gawang lawan menjadi perhatian. Seperti yang disampaikan Steven Wuarlela, orang tua dari Verdy Wuarlela, salah satu siswa PFA.
“Pertandingan melawan Timika Putra sudah memperlihatkan kemajuan luar biasa siswa PFA. Tim terlihat semakin kompak. Hanya penyelesaian akhir anak-anak yang terlihat masih kurang tenang. Akibatnya, mereka kurang baik menguasai bola di depan gawang lawan,” ujar Steven Wuarlela.
Tak lupa Steven menyampaikan harapannya agar proses pembinaan pemain PFA berjalan dengan baik sehingga menjadi bekal bagi seluruh siswa di jenjang selanjutnya.
Dari kubu Papua Football Academy, sang pencetak gol lewat free kick di game pertama, Peres Akwila Tjoe, menyinggung kemajuan dalam kerja sama tim.
“Tentu saya sangat senang dapat beruji coba melawan Timika Putra dan bisa menyumbangkan satu gol lewat tendangan bebas. Kerja sama tim PFA semakin bagus,” kata Peres Tjoe, pemain asal Jayapura.
Rekannya sesama asal Jayapura, Samuel Kundrad, menyinggung soal proses pembelajaran yang masihg terus berlangsung.
“Pertandingan yang luar biasa karena kami mampu menang melawan tim dengan usia setahun di atas. Tetapi, kami diajarkan untuk tidak boleh cepat puas karena belum mencapai apa-apa. Kami percaya dengan proses di PFA,” ucap sang gelandang.
“Usai pertandingan, ada dua orang tua siswa PFA menghampiri saya. Mereka berterima kasih karena melihat kemajuan karakter anaknya yang terlihat di lapangan. Dulu, saat bermain bola sebelum masuk PFA, anaknya disebut sangat emosional dan kerap marah-marah. Tapi, kini semua jauh berubah dan orang tuanya menyaksikan sendiri,” kata Wolfgang (*)