TIFFANEWS.CO.ID, – Hasil survei Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Papua menunjukan tingkat penyalahgunaan narkoba di Papua didominasi jenis ganja, dikarenakan barang haram tersebut masuk melalui negara tetangga Papua New Guinea.
Kepala BNN Papua Brijen Pol. Rahmat Hidayat menyebutkan, umumnya ganja dimasukan dari negara PNG melalui jalan tikus baik darat maupun laut, meski demikian pihaknya telah melakukan pemetaan untuk meminimalisir masuknya barang haram tersebut.
“Kalau di Papua ini kebanyakan ganja ya, karena dipasok dari PNG melalui jalan-jalan tikus dan tidak menutup kemungkinan melalui jalur pelabuhan,” ujarnya kepada media di Mako Polres Merauke.
Lebih lanjut dikatakan, masuknya narkoba melalui jalur pelabuhan diduga dilakukan dengan cara memalsukan dokumen.
“Nah, saat ini kita sedang melakukan mapping (pemetaan) daerah rawan yang ada di Papua, tentunya cara bertindaknya akan berbeda karena memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda,” katanya.
Selain ganja, pengungkapan narkotika jenis sabu yang masuk melalui jasa pengiriman kilat, sudah diproteksi sejak dini melalui kerjasama dengan seluruh ekspedisi.
“Saat ini kita sudah bekerjasama dengan seluruh jasa ekspedisi juga dari intelejen kita terus melakukan pemantauan terhadap jaringan narkoba termasuk bandar besar,” tutur Rahmat.
Dalam kunjungannya, Kepala BNN Papua didampingi Direktur Reserse Narkoba Polda Papua Kombes Pol. Alvian dan Kapolres Merauke AKBP. Sandi Sultan melakukan peninjauan secara langsung terkait kasus narkoba di Kabupaten Merauke. Hal itu tentunya merujuk pada program penyelamatan generasi emas, serta mewujudkan Papua bebas dari Narkoba.
“Saya mengapresiasi kerja Kapolres beserta jajarannya yang telah melakukan pencegahan dan pemberantasan, sehingga kasus narkoba di Merauke cukup minim,” ucapnya.
Untuk mewujudkan Papua bebas narkoba, dirinya mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak memasukkan narkotika maupun obat terlarang ke Papua.
“Berapapun yang masuk sekalian jumlahnya sedikit pasti kita tumpas,” tegasnya. (Bby)