TIFFANEWS.CO.ID,- Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma melantik Pengurus Komda Pemuda Katolik Papua periode, 2022-2025, di Jayapura, Sabtu (26/11).
Pelantikan Komda Papua sekaligus dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus Komcab Kota Jayapurua, Komcab Keerom dan Komcab Jayawijaya.
Turut hadir dalam pelantikan Gubernur Provinsi Papua diwakili Kepala Biro Pemerintahaan, Elpius Hugi, Penjabat Walikota Jayapura, Frans Pekey dan tamu undangan lainnya.
Dalam sabutannya, Stefanus Asat Gusma berpesan kepada Komda Papua dan Komisariat Cabang di Papua supaya bergerak dalam kepengurusan baru kedepan berdasarkan basis potensi setiap Pemuda Katolik.
Gusma menyampaikan visi besar dalam kepemimpinannya yaitu Reborn and grow further,lahir dan tumbuh lebih jauh.
Dia mengharapkan agar kepemimpinan Pemuda Katolik ke depan didasarkan pada pradigma baru dan didesain berbasisi potensi.
”Kita tidak harus menggunakan cara lama Mapenta. Dengan menghadirkan sekian banyak pemuda-pemudi. Lalu, membuat proposal, minta pejabat A,B dan lainnya yang ujung-ujungnya uang. Pola itu harus diubah. Itu gaya lama berorganisasi.” kata Gusma.
Ketua Komda Papua, Melianus Asso mengaku siap melaksanakan apa yang telah disampaikan Ketum,Gusma. Menurutnya, pelantikan ini merupakan momentum awal untuk melakukan konsolidasi, baik itu dari sisi organisasi maupun potensi Pemuda Katolik.
“Meskipun telah ada daerah Otonomi Baru (DOB). Itu bukan berarti, konsolidasi organisasi kita terhambat. Kita tetap bangun komunikasi, konsolidasi organisasi,” kata Melianus.
Dia mengatakan, dengan dilantiknya Komda Papua, menjadi peluang adanya Komda baru di tiga DOB, namun Pemuda Katolik tetaplah satu.
Gubernur Papua, Lukas Enembe melalui Kepala Biro Umum Pemerintah Provisni Papua, Elpius Hugi, mengharapkan setelah pelantikan ini harus ada komunikasi antara Pemerintah dan Pemuda Katolik.
Untuk itu, Pemdua Katolik harus benar-benar terlibat dan melibatkan diri secara cermat dalam memberikan solusi-solusi konkrit dan terbaik demi kemajuan Tanah Papua.
“Pada prinsipnya, pemerintah siap terima. Yang terpenting semua itu demi kepentingan umum (bonum commune). Organisasi Pemuda Katolik ini bersifat Nasional. Oleh sebab itu, kami mengajak Pemdua Katolik menggunakan wadah ini sebagai lahan untuk pengembangan potensi diri,” kata Hugi.
Pemerintah berpesan agar Pemuda Katolik fokus dalam mengembangkan potensi diri masing-masing melalui organisasi.
“Saya tegaskan kembali, seperti apa yang disampaikan Ketua Umum Pemuda Katolik. Di sini, tempat untuk menempah diri, belajar banyak hal melalui berbagai kegiatan yang sifatnya mengasah, membina dan membuka wawasan intelektual Anda.” kata Hugi.
” Saya berpesan kepada pemuda-pemudi, kalian harus serius dalam membekali diri di wadah ini dengan baik. Tunjukan, kalau Pemuda Katolik di Papua itu ada. Dalam perjalanannya, kita tidak bisa mempersalahkan Pemerintah, pihak Keuskupan dan lainnya. Tetapi, saya mengajak pemuda untuk terlibat dan berbuat sesuatu dulu. Lalu hasilnya bisa diusulkan ke pemerintah.” tutupnya. (*)