TIFFANEWS.CO.ID,- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi menggelar Pertunjukan dan Pagelaran Seni Gerakan Seniman Mengajar (GSM) tingkat SD, SMP dan SMA se Kabupaten Sarmi Tahun 2022, di halaman SMA Negeri 1 Sarmi, Senin, (12/12) lalu.
Gelaran seni ini dimaksudkan untuk menanamkan kecintaan serta wawasan yang luas tentang karya seni budaya, serta menumbuhkan minat dan bakat sehingga dapat membentuk karakter yang kreatif, apresiatif dan inovatif kepada peserta didik.
Salah satu tarian yang dibawakan oleh salah satu peserta didik dari SD Inpres Wamariri Kabupaten Sarmi, yakni tarian Cemmue sempat membuat penonton takjub, karena cukup unik dan berbeda dari tarian Came. Kemudian diketahui , rupanya kedua tarian ini berasal dari satu suku yang sama yaitu suku Armati.
Melalui sinopsis tarian Cemmue yang dibacakan seorang guru pendamping Megawati, S.Pd, menjelaskan, tarian tersebut mengisahkan tentang seorang suami yang sedang bersedih, karena ditinggal sang isteri yang telah meninggal dunia, dan suatu ketika ia tertidur dan bermimpi isterinya yang bernama Ose, datang dan bernyayi sambil bergoyang badan secara spontan, dari mimpi itulah awal mula terciptanya tarian Cemmeu hingga sekarang.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Pengembangan Seni dan Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi, Yunus M. Luwunaung, S.Sos, mengatakan, pelaksanaan pertunjukan dan pagelaran seni budaya bagi murid SD, SMP dan SMA, merupakan program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi.
“Melalui program ini, seniman Kabupaten Sarmi tentunya dilibatkan sehingga mereka dapat memberikan pelajaran kesenian yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah, untuk tingkat SD, SMP maupun SMA di Kabupaten Sarmi,” kata Yunus.
Program GSM yang dilaksanakan di tingkat SD SMP dan SMA, se Kabupaten Sarmi diharapkan agar para peserta didik dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga dapat membentuk sikap seperti yang dimiliki seniman.
“Program GSM dalam rangka menanamkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya, dapat memperkuat karakter peserta didik,” tambah Luwunaung.
Untuk hasil kegiatan ekstra kulikurer, perlu dipresentasikan dalam bentuk pameran atau pementasan dengan melibatkan publik untuk memberikan apresiasi.
Program GSM di Kabupaten Sarmi ini, diharapkan, dapat menumbuhkan bakat peserta didik di bidang seni budaya, untuk itu diperlukan kerja sama dan sinergi antara sekolah dan seniman dan menumbuhkan budaya sekolah yang sehat, menyenangkan, mencerdaskan dan menguatkan. Selain itu dapat membentuk karakter dan membangun sikap-sikap kreatif. (*/ Sarmi-MC Kominfo)