TIFFANEWS.CO.ID,- Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke dengan Asosiasi Pengusaha Papua menggelar pertemuan bersama di Ruang Rapat BWS Papua Merauke, Jl. Prajurit, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Selasa (24/01).
Pertemuan ini dimaksudkan sebagai perkenalan dengan Magdalena Tanga sebagai Kepala BWS Papua Merauke sekaligus mendengarkan keterangan dari pihak Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Selatan terkait aksi penolakan pergantian kepala BWS Papua Merauke.
Magdalena Tanga dalam sambutannya, meminta kepada semua masyarakat untuk bisa menerimanya sebagai kepala BWS Papua Merauke yang baru.
Magdalena menegaskan, akan memperhatikan pengusaha orang asli Papua, lebih khusus pengusaha orang asli Merauke
Menurut Magdalena, Badan Wilayah Sungai dalam proyek 1 milar ke bawah sesuai perpres akan diberikan kepada orang asli Papua secara khsusus orang asli Merauke dan peraturan tersebut Ia akan penuhi.
Karena itu, Magdalena berharap pengusaha Papua dapat memenuhi administrasi dan segera mendaftar kepada KAPP maupun asosiasi lainnya agar bisa mendapatkan proyek
“Bagi Saudara-saudara Pengusaha Papua saya melihat masih banyak kekurangan dalam memenuhi administrasi sehingga saya berharap kepada semua pengusaha orang asli Papua untuk segera memenuhi administrasi dan segera mendaftar kepada KAPP maupun asosiasi lainnya agar bisa mendapatkan proyek,” jelas Magdalena.
Dia menegaskan, apabila dirinya mendapatkan pengusaha besar yang masuk dalam kegiatan kecil maka ia akan mencoret pengusaha tersebut.
Sementara itu, dalam penyampaian aspirasi sekaligus kegiatan perkenalan itu, salah satu perwakilan pengusaha yang juga pengurus KAPP Selatan Paskalis Imadawa mengatakan KAPP akan melihat kinerja kepala BWS Papua Merauke dalam 6 bulan kedepan
“KAPP akan mengakui Ibu Magdalena sebagai Kepala BWS Papua Merauke dan akan melihat kinerja dalam 6 bulan berjalan,” ujar Paskalis yang juga Kepala Suku Kimam di Merauke.
Menurut Paskalis, apabila bulan ke 7 kinerja Kepala BWS Merauke Papua baik maka pihaknya akan mengakuinya, tetapi jika kebalikan dari itu maka pihaknya akan tetap melakukan aksi penolakan.
Pertemuan dihadiri mantan Kepala BWS Papua Yulius Mambrasar, Kepala Seksi Pelaksana Kantor Balai Wilayah Sungai Papua Merauke Paulus Toman , Ketua KAPP Selatan Saverius Samkakai, Ketua Asosiasi Pengusaha Gatepeshindo Herman Anitu Basik-basik , Ketua Asosiasi Pengusaha Askonas Harry Ndiken , Ketua BPC Asosiasi Pengusaha Gapensi Merauke Robert. L. Balagaize , Aktifis Perempuan Marind Yohana Gebze , Perwakilan Asosiasi Pengusaha Papua dan Staf BWS Papua Merauke. (RON)