TIFFANEWS.CO.ID, – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Papua Selatan (PPS) dalam pertemuan bersama Korindo Group dan TSE Group melakukan kegiatan kunjungan lapangan dalam rangka pengawasan terhadap operasional perusahaan di Asiki, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan (2/4).
DPMPTSP memantau kewajiban perusahaan yang bergerak di Provinsi Papua Selatan sesuai aturan operasional yang berlaku dan izin yang dimilki. DPMPTSP juga menanyakan tentang perkembangan dalam realisasi investasi perusahan.
Petrus Assem, S.Sos.,MM, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu saat diwawancarai menyampaikan bahwa pada dasarnya kehadiran investor apabila berjalan sesuai dengan aturan operasional dan izin yang berlaku sangat berdampak baik pada perkembangan sebuah daerah.
Korindo Group terdiri dari beberapa anak perusahaan yaitu PT. Tunas Timber Lestari, PT. Inocin Abadi, PT. Korindo Abadi. Sedangkan, TSE Group terdiri dari PT. Tunas Sawa Erma, PT. Berkat Cipta Abadi, PT. Dongin Prabhawa dan PT. Papua Agro Lestari.
Didalam pertemuan tersebut, fokus pembicaraan antara perusahaan dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan yaitu memantau 4 program pemberdayaan yang sedang terlaksana dalam membantu masyarakat di sekitar perusahaan seperti : Ekonomi Kerakyatan, Pendidikan, Akses dan Penyerapan SDM Orang Asli Papua.
Melalui tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responbility (CSR), pengembangan potensi masyarakat telah dilakukan oleh investor, seperti ekonomi kerakyatan yaitu mendukung pengembangan perekonomian di sekitar perusahaan sehingga masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonomi di areal tersebut.
Di Bidang Pendidikan, pembangunan sekolah dan fasilitas belajar mengajar yang dibiayai oleh perusahaan yang memudahkan masyarakat dalam mendapat akses pendidikan sehingga anak – anak umur sekolah yang ada, tidak lagi untuk bersekolah jauh dari pemukiman masyarakat di sekitar.
Pemprov Papua Selatan juga melihat bahwa Korindo Group dan TSE Group pada dasarnya ikut membantu pemerintah dalam membuka akses jalan yang menunjang perekonomian, pendidikan dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat di sekitar areal perusahaan.
“ Terkait pemberdayaan masyarakat Orang Asli Papua, perusahaan menyampaikan kepada kami bahwa Korindo Group sendiri sampai dengan saat ini sudah menyerap sekitar 2000 lebih Sumber Daya Manusia (SDM) Orang Asli Papua untuk berkarir bersama – sama menjadi tenaga kerja perusahaan” Ucap Petrus.
Sebagai bagian dari tanggung jawab yang juga dipertanyakan oleh Pemprov PPS yang berkunjung kesana, disampaikan bahwa telah disediakan plasma untuk dikelola oleh masyarakat pemilik tanah untuk juga ikut mengelola hasil dari tanah yang sudah diserahkan kepada perusahaan.
“Yang dimaksud itu masyarakat kelola sendiri, untuk keuntungan masyarakat pemilik wilayah, itu kalau kelola masyarakat bisa untung sebenarnya” Tambahnya.
Suatu yang daerah maju itu karena ada investasi dan bekerjasama dengan pihak lain dalam hal ini investor, namun tetap dalam pengawasan pemerintah daerah untuk berjalan sesuai koridor aturan dan izin yang berlaku.
“Kita harus pahami bersama tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, contohnya penyerapan SDM, lapangan kerja yang terbatas, anggaran pun terbatas, pemerintah akan berpikir perlunya pihak ketiga agar dapat mengakomodir kebutuhan daerah dengan kerjasama yang baik” tutupnya. (Ron)