TIFFANEWS.CO.ID,- Pj. Gubernur Provinsi Papua Selatan (PPS), Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT bersama rombongan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) PPS melakukan pertemuan bersama Masyarakat Adat Imbuti di Kampung Imbuti, Merauke, Papua Selatan, Selasa (13/6). Dalam pertemuan ini, selain mendengar aspirasi masyarakat, Pj Gubernur pun berkisah tentang cerita Anjing Pemburu Penunjuk Jalan.
Setelah Pj. Gubernur bersama rombongan dan didampingi oleh Ketua Adat berkeliling di Pantai Buti dilanjutkan dengan perjalanan dan penjemputan sesuai prosesi adat di tempat pertemuan yang berada di tengah kampung.
Saat tiba di tempat kegiatan, warga menyambut Pj Gubernur dan rombongan dengan pemukulan tiffa dan nyanyian penyambutan sesuai adat istiadat suku Marind terkhusus Marind Imbuti.
Ketua Adat Imbuti menyampaikan pesan singkat agar Pemprov dapat memperhatikan masyarakat yang ada di Kampung Imbuti.
Saat diberikan kesempatan berbicara, Apolo Safanpo menyampaikan perkenalan terlebih dahulu kepada masyarakat. Ia memperkenalkan seluruh pejabat yang ada di Setda Pemprov PPS dan beberapa Kepala Dinas yang hadir di kegiatan tersebut.
Apolo Safanpo mengatakan, Kampung Imbuti merupakan salah satu kampung adat yang dihuni penduduk asli Kabupaten Merauke, sehingga kampung – kampung ini adalah teras atau depan rumah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
“Ada beberapa Kepala Dinas yang sudah saya minta beberapa waktu lalu untuk coba melihat situasi di pantai dan situasi di kampung serta ditambah aspirasi masyarakat hari ini yang akan pemprov bahas dan diundang kembali masyarakat untuk melihat hal – hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan kampung ini,” ujar Apolo.
Apolo menjelaskan 4 tugas Pemprov Papua Selatan dari Pemerintah Pusat yakni membentuk pemerintahan, mempersiapkan sarana pra sarana perkantoran, membentuk DPR Provinsi dan Majelis Rakyat Papua dan yang terakhir membentuk pemerintahan yang definitif untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan persiapan.
“Tahun ini kita masih dalam tahap persiapan yang disebut DOB yang pemerintah transisi bertugas mempersiapkan pemerintahan definitif oleh karena itu belum banyak yang dapat kami lakukan tapi akan dilakukan yang bisa dibuat,” tambahnya.
Apolo menegaskan, tetap akan melakukan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan dibahas di Kantor Gubernur sehingga setelah pembahasan ia akan mengajak masyarakat untuk duduk bersama-sama merapatkan hal yang diperlukan dalam pembangunan maupun yang lainnya.
Menutup sambutannya, Apolo memberikan analogi tentang menjaga kampung dengan bercerita tentang kisah Anjing Pemburu Penunjuk Jalan.
“Saat kegiatan berburu di masa lalu, orang sering membawa anjing pemburu menggunakan perahu atau berjalan kaki. Anjing pemburu ini bukan hanya hewan peliharaan biasa, tetapi juga penunjuk jalan yang handal bahkan dalam kondisi gelap sekalipun, berkat penciuman mereka yang tajam. Mereka mampu menemukan hewan buruan dan mengelilinginya, sementara kita sebagai pemburu dapat mendekat dan menusuk hewan buruan dengan tombak,” ujar Apolo.
“Ketika pulang kerumah, pemburu itu tidak diperbolehkan makan apa pun kecuali bagian-bagian tertentu yang kita berikan. Mereka dilatih untuk menjaga kami, rumah, kampung, dari pencuri dan bahkan roh jahat. Jika ada hal yang mencurigakan, anjing akan memberikan tanda dan mereka tidak akan makan sembarang makanan,” lanjut Apolo.
“Namun, hari ini kita harus menjaga anjing-anjing ini dengan baik. Orang lain sudah memberi makan mereka sehingga mereka sangat kenyang dan tidak lagi menggonggong. Mereka hanya tidur di depan rumah. Bahkan jika ada orang jahat atau roh jahat datang, mereka tidak akan menggonggong lagi. Oleh sebab itu, kita harus memberi makan mereka dengan benar agar mereka tetap dapat melindungi kita dengan menggonggong,” tutupnya. (Ron)