TIFFANEWS.CO.ID,- Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Republik Indonesia, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si, dan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Selatan (PPS) Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST.,MT, berencana untuk mengadakan pertemuan khusus pada 4 Juli 2023 mendatang di Ruang Kerja Menaker, Jakarta.
Pertemuan ini akan membahas langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan kerja putra-putri Orang Asli Papua (OAP) Selatan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai bentuk komitmen Gubernur Papua Selatan dalam memberdayakan OAP PPS.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Apolo Safanpo akan mempresentasikan data dasar Provinsi Papua Selatan, termasuk gambaran geografis, demografis, dan data kependudukan, sebagai dasar untuk menganalisis segala kebutuhan.
Selain itu, jumlah pencari kerja, badan usaha, dan tenaga kerja yang sudah terserap juga akan menjadi informasi penting dalam menghitung kebutuhan program peningkatan keterampilan.
Menyambut rencana pertemuan tersebut, Emanuel Melkiades Laka Lena, Anggota DPR RI Komisi IX, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Gubernur Papua Selatan dalam program ketenagakerjaan khusus bagi kaum muda putra-putri PPS.
Laka Lena, yang juga merupakan ketua DPD Partai Golkar NTT, berharap Gubernur dapat meminta Menteri untuk membangun BLK UPT pusat di Papua Selatan sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah serta tenaga kerja yang ada.
Rencana tindak lanjut tahun 2024 telah dirumuskan, di antaranya adalah penurunan angka pengangguran terbuka bagi Tenaga Kerja OAP dan NON OAP melalui pelatihan, ketersediaan prasarana pelatihan, pembagian peralatan pasca pelatihan, dan ketersediaan tenaga instruktur.
Selain itu, pengembangan fasilitas pelatihan seperti pembangunan gedung BLK dan asrama peserta pelatihan serta peningkatan fasilitas BLK juga menjadi prioritas.
Dalam upaya mendukung rencana tersebut, pemerintah pusat diharapkan untuk membangun fisik BLK Provinsi Papua Selatan beserta fasilitas pelatihan, memenuhi kebutuhan tenaga instruktur di BLK dan Lembaga Latihan Kerja (LLK) di kabupaten-kabupaten Provinsi Papua Selatan, serta membangun asrama peserta pelatihan.
Pertemuan antara Menteri Tenaga Kerja dan Gubernur Papua Selatan diharapkan akan menjadi langkah awal yang konkret dalam mewujudkan program peningkatan keterampilan dan memberdayakan putra-putri Orang Asli Papua Selatan dalam dunia kerja.
Dengan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan tercipta kesempatan kerja yang lebih baik bagi OAP PPS, sehingga mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan dan kemajuan daerah. (Ron)