TIFFANEWS.CO.ID,- Anggota DPRD Kabupaten Biak Numfor Yosmina Yosefina Bukorsyom memberikan apresiasi atas terbentuknya formatur untuk mengumpulkan perempuan Byak di Tabi yang diawali dengan ibadah syukur. Dia mengatakan pentingnya merangkul semua perempuan Byak yang ada di TanahTabi.
Yosmina Yosefina Bukorsyom mengatakan hal itu usai mengikuti ibadah syukur perempuan Byak di Tabi di Gereja Peniel Kota Raja, Jayapura, Kamis, (29/6-2023). Ibadah ini mengambil tema, “Babe Oser Bin Byak Ro Sup Tabi”.
“Setelah ini, saya berharap tim formatur mulai bekerja untuk merangcang rencana kerja kedepan. Wadah ini yang nantinya juga dapat memberikan ruang-ruang bagi generasi perempuan Byak mendatang untuk juga terlibat,” kata Yosefin yang juga anggota komisi I membidangi pemerintahaan Hukum dan HAM di DPRD Biak Numfor.
Menurutnya, perlunya keterlibatan perempuan dalam sebuah ikatan seperti wadah perempuan Byak dinilai satu langka baik.
Sebab, kata Yosefina, kondisi hari ini dengan hadirnya wilayah pemekaran baru, justru tidak membuat perempuan kemudian terkotak-kotak dengan kewilayaannya. Dan merasa sendiri.
Pesan Yosefin, perempuan mesti bersatu, bangkit bersama untuk melibatkan diri dalam ruang-ruang pembangunan di mana kita berada demi kemajuan bersama.
“Perempuan jangan tinggal diam dan berjalan sendiri-sendiri. Dengan berkumpul dalam satu wadah, kita bisa membicarakan, merencanakan berbagai hal guna menyikapi dinamika sosial politik di lingkup masyarakat kita,” kata matan kepala kampung ini,”katanya.
Ia juga mengatakan, ada wadah lain yang merupakan rumah besar perempuan Papua yaitu Solidaritas Perempuan Papua (SPP). Pada April 2023, telah dilakukan konfrensi besar ke-IV SPP di Kabupaten Biak Numfor.
Yosefina sebagai ketua panitia konfrensi itu mengaku, konerensi itu merupakan satu wadah berhimpun bagi perempuan Papua.
“Di sini, kita tidak lihat latar belakang suku dan lainnya. Tetapi, lebih pada mengakomodir seluruh perempuan Papua untuk bersama-sama berbicara demi kepentingan bersama. Pada Bulan Juli 2023 mendatang SPP akan ada agenda lanjutan pasca konfrensi,” ujarnya.
Sementara itu, Fien Yarangga kepada media ini, mengatakan wadah secaman SPP atau Permpuan Byak, ini tempat untuk membicarakan apa yang menjadi kebutuhan perempuan.
Dan pastinya perempuan akan bicara soal kebutuhan perempuan dan anak. Bukan saja perempuan di dalam tatanan masyarakat adatnya sendiri, tetapi, bagaimana perempuan itu bisa keluar dan melihat hal-hal yang juga berdampak pada keberlangsungan generasi mendatang.
“Saya kira, itu mesti dimulai dari ruang-ruang organisasi perempuan. Yang nantinya menjadi agenda kerja bersama, tanpa membeda-bedakan. Kita ada di dalam satu rumah bersama yang kemudian melihat sisi perempuan yang belum terakomodir dalam ruang publik. Namun di mulai dari rumah tiap suku, seperti forum perempuan Byak di tanah Tabi ini,”pesan Fien.
[]Alfonsa Wayap