TIFFANEWS.CO.ID,- Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, mengatakan, seorang imam harus dekat pada Allah, dekat pada umat, dekat dengan sesama imam, dan dekat pada uskupnya sendiri, karena jika tidak, akan menjadi pekerja atau upahan yang lelah, atau menjadi birokrat, bukan gembala yang belarasa.
Mgr. Adrianus Sunarko mengatakan hal itu dalam kotbahnya pada perayaan tahbisan presbiter imam keuskupan Pangkalpinang, Diakon Marsen Raymonda Damanik, yang berlangsung di gereja St. Fransiskus Assisi – Saribudolok – Keuskupan Agung Medan, Selasa (18/7).
Mgr. Adrianus Sunarko, memimpin Perayaan Ekaristi didampingi beberapa imam keuskupan Pangkalpinang, dan imam setempat.
Mengaitkan dengan bacaan yang dipilih , Uskup Sunarko dalam khotbahnya itu, kembali mengingatkan apa yang pernah disampaikan Paus Fransiskus kepada para imam tentang keluh kesah Musa dan Paulus serta Yesus yang berbicara mengenai gembala yang baik.
Uskup mengatakan, kedekatan imam dengan umat juga menjadi hal penting, terutama dalam kesulitan – kesulitan umat.
“Jika kalian dekat dengan umat, hidup kalian akan menjadi rumit, tetapi rumit secara indah,” ucap Uskup Sunarko.
Dikatakan Uskup, para imam juga harus dekat dengan rekan – rekan imamnya.
“Hanya dengan itu, hidup selibat bisa ditanggung dengan sukacita sebagai manusia dan yang terakhir, harus dekat dengan uskup,” ujar Mgr Sunarko.
“Akhirnya puteraku terkasih, dalam memenuhi tugasmu ditempatmu, hendaklah engkau bersatu dengan uskupmu. Hendaklah kamu patuh kepada uskupmu, bergiatlah mempersatukan orang – orang beriman menjadi satu keluarga,”pesan Uskup.
Perayaan Ekaristi berlangsung sangat sederhana namun hikmat. Pada awal perarakan masuk, Uskup dan diakon disambut dengan tarian khas Simalungun.
Para umat dan frater serta religius yang lain ikut hadir dalam perayaan ini untuk mendukung diakon Marsen yang akan ditahbiskan menjadi imam keuskupan Pangkalpinang.
Sebelum berkat penutup mengakhiri perayaan Ekaristi, dibacakan surat keputusan penugasan untuk Romo Marsen.
Romo Marsen ditempatkan menjadi pastor pembantu di Paroki St. Bernadeth – Pangkalpinang, dan menjalankan tugas yang lain sebagai pengajar di Seminari Menengah Mario John Boen.
Seluruh rangkaian ungkapan syukur atas tahbisan diselenggarakan lewat acara yang telah disiapkan panitia setempat.(*bn)