TIFFANEWS.CO.ID – Pj Gubernur Provinsi Papua Selatan (PPS) Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penanam modal (investor) asal Prancis, Tuan Philippe dan Tuan Jean Francois Lebrun mengunjungi Merauke, ibukota PPS dan sekitarnya untuk melihat secara langsung potensi pengembangan bidang pertanian di wilayah itu.
Pertemuan khusus Gubernur Apolo dengan dua investor tersebut telah berlangsung di Jakarta, Selasa (17/10).
Dari pertemuan khusus tersebut, Philippe dan Neuilly melanjutkan kunjungan ke Merauke yang berlangsung Kamis (19/10) hingga Sabtu (21/10).
Selama berada di Merauke, Philippe dan Jean direncanakan bertemu dengan para pelaku di bidang pertanian. Sebelum bertemu dan berdialog dengan para petani dan warga masyarakat lainnya, dua investor ini bertemu sejenak dengan unsur pemerintah setempat yang menangani urusan bidang pertanian.
“Pemerintah Papua Selatan mendukung dan memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin ikut membangun Papua Selatan untuk mengunjungi wilayah selatan Tanah Papua untuk ikut serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah ini,” kata Gubernur Apolo Safanpo.
Pada kesempatan pertemuan khusus itu, Gubernur Apolo menjelaskan secara rinci peluang-peluang investasi di berbagai bidang pembangunan khususnya pertanian dan kelautan.
Kepada para investor asal Prancis itu, Gubernur Apolo menawarkan juga peluang pengembangan bidang perikanan yang sangat potensial di wilayah yang dipimpinnya itu.
Tuan Philippe berfoto penuh keakraban bersama Gubernur Apolo.
“Kami menawarkan kepada mereka pengembangan sektor perikanan dan kelautan namun sepertinya mereka lebih tertarik pada sektor pertanian,” kata Gubernur Apolo.
Selama kunjungan di Merauke dan sekitarnya, Tuan Philippe dan Tuan Neuilly didampingi dua orang pendamping sekaligus penerjemah pribadi yang melayani mereka hingga kembali ke Jakarta pada Sabtu mendatang.
“Kami berdua, mengucapkan terimkasih karena mendapatkan dua orang penerjemah selama kami berada di Merauke. Kami belum lancar berbahasa Indonesia sehingga kehadiran dua penerjemah pribadi ini sangatlah membantu. Jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Merauke, kami sudah lebih dahulu berkomunikasi jarak jauh dengan para penerjemah ini sehingga ketika kami berada di Merauke, semuanya menjadi lancar,” katanya.
Sementara itu, penggagas kunjungan para investor asal Prancis, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mengatakan, saat pertemuan para investor ini dengan Gubernur Apolo,kami menyarankan agar mereka didampingi penerjemah pribadi agar komunikasi mereka selama kunjungan menjadi lancar dan sukses.
“Sangat menyenangkan adalah secara kebetulan sekali, dua orang pendamping ini, satu orang memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengalaman khusus di bidang pertanian dan pernah mendalami studi tentang pertanian di Australia. Seorang pendamping lagi berpengalaman di bidang penelitian labortorium pemanfaatan tumbuh-tumbuhan untuk industri rumah tangga di Universitas Cenderawasih,” katanya.
Kiki Syahnakri berharap agar pihak investor benar-benar memanfaatkan peluang kunjungan yang diberikan Gubernur Apolo ini untuk bertemu dengan banyak pihak terkait bidang yang diminati yaitu pertanian.
“Kembali dari kunjungan lapangan, mereka harus banyak berdiskusi dan melakukan evaluasi dengan pendamping yang memang sudah memahami dan punya pengetahuan di bidangnya masing-masing,” katanya.
Peran pemerintah PPS dalam hal pengembangan pertanian dalam kerjasama dengan para investor menjadi yang terpenting. (Ron)