TIFFANEWS.CO.ID,- Sekitar 500 umat dari berbagai stasi Paroki St. Lukas Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara merayakan ulang tahun paroki ke 25 tahun, Selasa (19/12/2023). Namun, untuk merayakan HUT ini umat pun harus menempuh perjalanan yang jauh penuh rintangan.
Tidak mudah bagi umat untuk menghadiri perayaan ulang tahun dan sekaligus Natal 2023 di tempat ini. Mengingat medan yang sulit serta jarangnya alat transportasi, umat stasi dan bahkan paroki St Lukas sendiri harus menggunakan berbagai moda transportasi.
Dalam keterangan AM Putut Prabantorot yang menghadiri perayaan ini, dikatakan, Perjalan dari Long Ampung ke Stasi Agung Baru, sebagai misalnya, ditempuh dalam waktu setengah hari dengan perahu motor dan jalan kaki. Sementara jika dari Stasi Dumu Mahak ke Stasi Agung Baru akan ditempuh dengan naik kapan dan kemudian jalan kaki selama 3 jam. Namun di beberapa tempat, sungai meluap menyebabkan perjalanan menuju tempat perayaan di Agung Baru, Sungai Boh memakan waktu lebih lama.
Kehadiran lebih dari 500 umat di perayaan Ultah dan Natal 2023 itu merupakan perjuangan sendiri. Biaya sewa kendaraan dengan 10 penumpang, dari Long Ampung ke Agung Baru sekitar Rp 8 juta. Menurut Rm Damianus Triwidaryadi, dibutuhkan 10 kendaraan untuk membawa umat yang ingin berpartisipasi ke desa Agung Baru, Sungai Boh. Sementara dari desa lain, selain menggunakan mobil, naik motor atau jalan kaki merupakan pilihan yang harus diputuskan untuk sampai di tempat acara. Jembatan putus ataupun rusak tidak menyurutkan keinginan umat untuk bersukaria.
Namun kelelahan umat terbayarkan ketika, Maria Calista, menggoyang seluruh hadirin. Tidak hanya orang tua, anak muda, anak-anak, tetapi juga rombongan Forkompinda Kabupaten Malinau bergoyang dengan penuh kegembiraan. Semua spontan, menyatu, dan saling berkumpul berdasarkan usia. Para ibu-ibu tidak mau kalah dengan kelompok bapak-bapak yang menunjukkan kegairahan menari. Mereka menunjukkan kebolehan dalam menari. Para remaja menari dengan cara dan gayanya sendiri.
Paroki St Lukas Apau Kayan berpusat di Desa Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Malinau, Kaltara. Wilayah Paroki Apau Kayan meliputi 3 kecamatan yang termasuk daerah pemerintahan Kabupaten Malinau. Tiga kecamatan yang menjadi wilayah pelayanan pastoral Paroki Apau Kayan meliputi Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Selatan, dan Kecamatan Sungai Boh. Kecamatan Kayan Hulu dan Selatan adalah daerah perbatasan dengan negara Malaysia, Serawak bagian timur. Wilayah ini disebut Apau Kayan karena berada di wilayah perbukitan yang dilalui Sungai Kayan atau daerah hulunya Sungai Kayan.
Sebagai paroki, Gereja St Lukas Apau Kayan memiliki 6 stasi. Stasi tersebut terdiri, Stasi Agung Baru St. Maria Goreti kecamatan Sungai Boh, Stasi Lebusan St. Tarsisius, mencakup Desa Long Lebusan – Kecamatan Sungai Boh, Stasi Dumu Mahak St. Markus, mencakup Desa Dumu Mahak – Kecamatan Sungai Boh, Stasi Long Nawang, mencakup Desa Long Nawang – Kecamatan Kayan Hulu, Stasi Lidung Payau St. Sisilia, mencakup Desa Lidung Payau – Kecamatan Kayan Selatan dan Stasi Sie Barang St. Petrus, mencakup Desa Long Sungai Barang – Kecamatan Kayan Selatan. Mereka berada di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Selain terisolasi, mereka sangat sulit berkomunikasi dengan dunia luar sekalipun memiliki telepon pintar (HP). Maklum, sinyal selain sulit ada, juga merupakan barang mahal. Selain itu, untuk menembus daerah-daerah yang terisolasi tersebut, hanya ada satu moda trasportasi yaitu pesawat dari Malinau ke Long Ampung, atau Malinau ke Mahak, Sungai Boh. Untuk kemudian dilanjutkan dengan menggunakan berbagai moda transportasi termasuk jalan kaki ke daerah-daerah tersebut.
Sebelum puncak acara pada 19 Desember 2023, dilaksanakan pertandingan eksibisi antara Forkompinda Kabupaten Malinau dan umat Katolik. Sepak bola, yang dimenangkan oleh Forkompinda Kabupaten Malinau, dan Bola Volley diperuntukan para Ibu Forkompinda dan ibu-ibu setempat. (*bn)