Oleh Paskalis Kossay
Di era digital sekarang ini , internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya untuk hiburan, internet juga sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Di kota-kota besar, jaringan internet dipakai sebagai sarana penghasilan ekonomi rumah tangga.
Agar bisa mengakses internet, tentunya dibutuhkan provider internet yang menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan akan internet tiap tahun di Indonesia terus meningkat. Laporan dari We Are Social , jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 213 juta orang per Januari 2023. Jumlah ini setara 77 prosen dari total populasi Indonesia 276, 4 juta orang awal tahun 2023.
Di tengah kebutuhan layanan internet yang terus meningkat tersebut, ternyata layanan internet di Wamena ibu kota Provinsi Papua Pegunungan ini sangat buruk adanya. Masyarakat tidak dapat mengakses layanan dengan baik karena jaringannya sangat buruk . Kondisi ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, namun pihak provider sepertinya tidak peduli dengan kondisi ini.
Masyarakat di Wamena selaku pengguna jasa internet, sudah seringkali melalukan aksi protes kepada pihak Manajemen Telkomsel selaku provider, namun tidak ada tanda-tanda perbaikan jaringan internet di kota ini. Akibatnya banyak mengalami kerugian bagi semua jenis pekerjaan yang berbasis internet maupun telepon seluler yang menggunakan layanan telkomsel.
Tentunya kondisi ini sangat memprihatinkan bagi semua pihak pengguna layanan internet di kota Wamena. Saat ini Wamena sudah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan ini , seharusnya layanan internet sudah harus menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun memasuki 2 tahun umur provinsi pemekaran ini , kondisi layanan internet tetap sama kondisi terburuk adanya.
Oleh karena itu maka, Pemerintah Provinsi segera mengambil langkah-langkah perbaikan layanan internet bagi publik di daerah ini. Antara lain memberikan teguran kepada Manajemen Telkomsel selaku provider tunggal di daerah ini. Jika tidak diindahkan teguran, maka Pemerintah Provinsi harus berani mengundang provider lain seperti Indosat, Xl Aviata, TRI dan lain-lain masuk bersaing diwilayah ini.
Dengan demikian muncul banyak pilihan alternatif yang terbaik bagi masyarakat pengguna jasa internet maupun muncul persaingan sehat bagi setiap provider untuk menawarkan jasa layanan terbaik kepada masyarakat pengguna internet.
Untuk itu intervensi Pemerintah sangat dinantikan oleh publik. Sebab perbaikan jaringan internet ini juga sejalan dengan tuntutan pembangunan yang berbasis online di daerah ini. Tidak semata-mata hanya kepentingan publik yang berorientasi pebisnis internet saja. Karena itulah maka sudah saatnya Pemerintah daerah ikut terlibat menyehatkan jaringan internet didaerah ini.
Jika jaringan internet sehat dan lancar, tentu akan berdampak baik pula dalam hal efesiensi dan efektivitas pekerjaan. Seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan tepat serta hasilnya juga cukup memuaskan bagi pengguna.
Hal ini sudah dibuktikan didaerah-daerah yang sudah maju jaringan internetnya, seperti kota Jayapura , ibu kota Provinsi induk ini , seluruh akses pekerjaan jenis apa saja sudah lama dimulai dengan berbasis online. Bagaimana dengan Wameba, ya tergantung pada kebijakan pemerintah daerah.
Semoga segera diperbaiki.
Paskalis Kossay, politisi dan intelektual