TIFFANEWS.CO.ID,- Kepala Kantor PT. Telkom Cabang Merauke, Justino Fernandes mengatakan bahwa kapal khusus untuk perbaikan putusnya kabel optik bawah laut jalur Merauke-Timika yang berangkat dari Batam kini sudah berada di Makassar.
“Informasi terakhir kapal yang akan melakukan perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika dari Batam sudah berada di Makassar,” kata Justino Fernandes , Sabtu (20/1).
Dia menjelaskan, di Makasar kapal dilakukan loding logistik dan penambahan personil teknisi serta mengurus perizinan dan melanjutkan perjalanan ke lokasi putusnya kabel optik bawah laut Merauke-Timika.
Dikatakannya, untuk memperbaiki putusnya kabel optik bawah laut jalur Merauke-Timika satu-satunya hanya menggunakan kapal khusus yang sedang didatangkan tersebut, dan perjalanan kapal tersebut juga tidak cepat membutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Serta harus memenuhi semua perizinan sesuai dengan ketentuan dan aturan pelayaran,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa ada beberapa wartawan yang akan naik kapal tersebut dari Makassar untuk menyaksikan proses perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika.
Sebelumnya, General Manager Telkom Witel Papua, Antonius Joko Sritomo dalam rapat koordinasi putusnya kabel optik bawah laut Merauke-Timika bersama Pj Gubernur Apolo Safanpo mengatakan bahwa layanan jaringan internet bagi masyarakat Merauke selama penantian perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika tetap tersedia dengan kapasitas Bandwidth mencapai 7 Giga atau 15 persen dari kondisi normal.
Total Bandwidth beban kondisi normal layanan telekomunikasi di Merauke berada pada angka 64 Giga dan beban rata-rata diangkat 40 Giga. Sehingga dengan tersedia Bandwidth 7 Giga saat ini berarti 15 persen dari kondisi normal atau masih jauh dari kondisi normal.
Dia mengatakan bahwa kapasitas Bandwidth 7 Giga yang tersedia saat ini untuk melayani masyarakat di wilayah Merauke adalah 6 Giga Backup Link Satelit dan 1 Giga Radio Link Palapa Ring Timur (PRT).
Dikatakan bahwa dengan kapasitas yang ada untuk layanan sma dan suara bisa digunakan. Sedangkan untuk layanan berbasis internet seluler 4G Whatsapp masih bisa digunakan.
“Dari sebanyak 155 tower BTS 4G di Merauke kami sudah mengaktifkan 55 namun pengguna seluler 4G sangat banyak di Merauke sehingga kecepatan jaringan masih jauh dari kondisi normal,” ujarnya.
Antonius Joko Sritomo mengatakan pula bahwa kapasitas Bandwidth 7 Giga saat ini juga dioptimalkan penggunaannya. Telkom juga harus menjaga layanan-layanan yang vital seperti Kantor Pemerintah, Layanan Angkatan Laut, Layanan Kepolisian, Layanan Angkatan Darat harus hidup meskipun dalam kapasitas terbatas.
“Khusus perguruan tinggi Telkom baru bisa mengakomodir Universitas Musamus dengan kapasitas Bandwidth 150 mega,” ungkapnya. (Ron)