TIFFANEWS CO.ID – Musibah longsor akibat hujan lebat dan angin kencang terjadi di ibukota Sugapa dan sekitarnya pada Selasa, [06/02/2024] pukul 15:00 WIT, menyebabkan lima nyawa masyarakat yang bermukim di dekat tepi kali Wabu di Kampung Yoparu, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ikut terhanyut dalam lumpur dan air.
Korban nyawa yang tidak terselamatkan itu diantaranya; Yonas Sani, Tinoga Tigau bersama bayi dalam kandungan, Jeminus Sani, dan Kotagoni Pagau.
Selain itu, perkebunan warga dari kampung Yoparu, Wandoga, Yogatapa, Bilogai, dan Kumbalagupa di pinggiran kali Wabu terbawa longsor dan luapan air.
Untuk memastikan kondisi masyarakat akibat longsoran, Kepala Dinas Bencana Alam, Manfred Sondegau, S.Pd dan pihak gereja, Pastor Yance Yogi, Pr. mengunjungi lokasi longsor di sekitar gunung Bula di kampung Yoparu, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah hari ini, Rabu, [07/02/2024]
Saat menjumpai masyarakat di halaman gereja Katolik Galunggama dan masyarakat lain di beberapa kampung yang mengenai dampak longsor, Manfred Sondegau meminta agar tetap waspada dan mendata semua kerugian.
“Saya sebagai perwakilan pemerintah daerah minta supaya jaga diri dan keluarga baik-baik. Juga minta supaya mendatakan semua kerugian akibat longsor agar kami lanjutkan ke atasan kami,” katanya
Menanggapi isu miring yang berkembang, diantaranya menyebutkan bahwa karena faktor patung Tuhan Yesus yang sudah dikembalikan oleh pemerintah daerah, pada kesempatan yang sama Pastor Yance Yogi, Pr menegaskan bahwa longsor yang terjadi disebabkan oleh faktor alam.
Ia juga mengharapkan semua pihak, terutama para penjabat, ASN dan intelektual agar bisa memberikan informasi yang baik dan edukatif dan tidak menyebarkan informasi hoax.
“Longsor karena faktor alam dan ini murni musibah. Tidak disengaja oleh siapapun. Apalagi longsor yang terjadi di sekitar gunung Bula bukan karena faktor patung Tuhan Yesus yang sudah dikembalikan oleh pemerintah daerah”, tegas Pastor Yance Yogi
Lebih lanjut, Pastor Yance Yogi, Pr. yang juga sebagai ketua penangganang konflik di Intan Jaya juga mengharapkan agar tidak mudah menyebarkan informasi yang memprovokasi tatanan kehidupan masyarakat.
“Kita harus ciptakan suasana yang aman dan damai di daerah ini, apalagi suasana pileg dan pemilu yang akan kita sukseskan,” harap PastorYogi.
Terpisah, Tianus Sondegau, salah satu warga kampung Wandoga meminta kepada pemerintah agar pemenuhan kebutuhan bahan makanan segera terbantukan hingga pemulihan lahan.
“Kami punya tempat bercocok tanam hingga perkebunan masyarakat sudah terbawa longsor. Untuk itu kami minta kepada pemda supaya perhatikan masyarakat bama (bahan makanan-red) setiap triwulan sampai kami bisa berkebun yang layak”, pungkasnya
Menjawab cepat pemenuhan kebutuhan, Manfred Sondegau didampingi Pastor Yance Yogi, Pr. dan tim telah membantu tenda di empat lokasi yang akan dimukim masyarakat Yoparu,dan sebagian besar masyarakat Distrik Ugimba dan bantuan bama telah disalurkan juga bantuan bama secukupnya dibagikan kepada masyarakt kampung Wandoga.
Bantuan bama bagi masyarakat yang belum mendapatkan di beberapa kampung yang dilanda musibah banjir akan dibagikan setelah bama tersediah juga diminta agar dinas-dinas terkait dapat mencegah dan penangganan lebih lanjut terkait pemenuhan kebutuhan dan merespon permintaan masyarakat dengan bijak.
Kalis