TIFFANEWS.CO.ID,- Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, S.T., melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Distrik Agisiga, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (16/4/2024).
Distrik Agisiga merupakan distrik paling timur kabupaten Intan Jaya yang mana Pj Bupati Intan Jaya selama masa kemempinannya telah dua kali mengunjungi distrik ini.
Kunker Pj Bupati Apolos ini, untuk memastikan pelaksaan pemerintahan di kantor distrik, pelayanan, kesehatan dan kegiatan keagamaan.
Dalam kunjungan yang didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Intan Jaya dan kepala DistrikAgisiga ini, Pj Bupati langsung membagikan BLT Sosial Kemensos kepada masyarakat penerima.
Pj Bupati Apolos, dalam kesempatan itu, mengharapkan BLT yang diberikan dapat tepat sasaran dan terlaksana dengan baik.
Pj Bupati Apolos mengatakan, bantuan ini merupakan program pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan stunting dan kesejahteraan masyarakat di distrik terluar, serta mensukseskan Program Presiden.
Pj Bupati berharap dengan BLT ini dapat membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu dan dananya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan sehari-hari maupun dipergunakan untuk kegiatan usaha.
Dalam kesempatan tersebut Pj. Bupati bertemu langsung dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mendengarkan aspirasi demi merancang pembangunan yang merata dan tepat sasaran.
Menurut Pj Bupati Apolos, pelaksanaan pemerintahan di distrik tidak terlepas dari dukungan masyarakat.
Pj Bupati Apolos Bagau, sejak dilantik sebagai penjabat Bupati Intan Jaya 29 Desember 2022, menaruh perhatian besar terhadap masyarakat distrik di Kabupaten Intan Jaya. Ia selalu mengagendakan kunjungan ke distrik serta secara langsung membagi bantuan pemerintah kepada masyarakat.
Menurut Apolos, dengan mengunjungi masyarakat di distrik dirinya dapat mengetahui persoalan masyarakat.
“Kunjungan-kunjungan seperti ini penting, karena dapat secara langsung melihat dan mendengar aspirasi masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, selama kita hanya berada di kantor menyelesaikan rutunitas saja, serta tidak menyempatkan diri mengunjungi masyarakat, selama itu juga pelayanan publik hanya berkutat pada asumsi yang akan menjauhkan pemerintah dengan rakyatnya.
“Tanpa mengenal pengelaman keseharian masyarakat, potensi dan masalah di wilayah itu, maka sulit menentukan pelayanan bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Apolos.
Apolos menyadari bahwa masalah Intan Jaya sangat kompleks, namun hal itu tidak berarti bahwa pemerintah tidak hadir di Intan Jaya.
“ Kita terus berjalan, sambil menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada,” tutupnya. (bn)