TIFFANEWS.CO.ID,– PT Gunung Selatan (PT GS) sebagai pelaksana pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan kampung Sambili dan Yokatapa dengan Kampung Yoparu mengungkapkan bahwa alat berat (Exavator) yang dibakar OTK pada Selasa (28/5/2024) adalah alat milik Pemda yang disewa oleh PT GS.
Indra sebagai pelaksana kegiatan mewakili PT GS menjelasakan, pihaknya menyewa alat-alat berat milik Pemda Intan Jaya pada Februari 2023. Maka itu PT GS siap untuk bertanggungjawab atas kerusakan alat berat tersebut.
“Kami menyewa alat berat milik Pemda sejak Februari 2023 lalu. Jadi kalau dihitung-hitung, sampai saat ini sudah satu tahun 3 bulan. Dan kami baru mendapat kejadian seperti ini dan kami kaget semua.”
“Tetapi perlu kami sampaikan bahwa alat berat yang dibakar oleh OTK pada hari Selasa malam adalah alat milik Pemda yang kami sewa. Setelah kejadian ini kami akan bertanggungjawab atas alat yang rusak karena dibakar oleh OTK,” jelas Indra kepada media ini pada Sabtu (1/6/2024).
Indra melanjutkan, alat berat yang dibakar itu saat diparkir di Galunggama. Karena saat itu PT GS sedang membantu membangun jembatan darurat yang menghubungkan kampung Sambili dan Yokatapa dengan kampung Yoparu.
“Alat kami parkir di kampung Galunggama karena rusak dan tidak bisa dimobilisasi ke Yokatapa. Posisi keberadaan kami adalah membantu membangun jembatan darurat atas permintaan pemerintah pasca benca alam. Karena pemerintah meminta kami untuk membangun jembatan darurat di Yoparu dan jembatan kali wabu penghubung kampung Mamba dan Titigi (muara),” jelas Indra.
Dikatakan, alat berat diparkir di Yoparu karena ada kerusakan sehingga tidak bisa dimobilisasi ke Yokatapa. Saat itu, masih sedang menunggu teknisi untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
“Alat berat itu sebenarnya sudah bisa dimobilisasi ke Yokatapa. Tetapi karena rusak jadi diparkir di Yoparu, tepatnya di Galunggama sambil menunggu kedatangan teknisi untuk perbaiki. Lalu pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2024 malam alat berat dibakar OTK,” jelasnya.
Indra menjelasakan, saat ini alat berat yang rusak karena dibakar OTK di kampung Galunggama masih sedang berada di Tempat Kejadian Perkara. Sekaligus mengklarifikasi tentang status kepemilikan alat berat itu.
“Jadi kami mau mengklarifikasi bahwa alat berat itu masih ada di TKP. Kami akan bertanggungjawab atas kerusakan alat. Tidak menutupi kemungkinan kami juga akan membicarakan kejadian ini dengan pemerintah daerah sebagai pemilik alat,” jelas Indra. (*AB*)