TIFFANEWS,CO.ID,- Ibadah Syukur mengawali Musyawarah Besar Perempuan Byak di Tabi Diawali Ibadah Syukur, di Gereja Bethel Gereja Pentakosta(GBGP) Dok 9,Jayapura Utara, Senin, (16/9/2024)
Ibadah dihadiri beberapa tokoh perempuan Byak diantaranya, Ibu Fientje Jarangga, Pendeta Yemima Krey Mirino, Ibu Yosmina Y. Bukorsyom,Ibu Mien Yawan, Zandra Mambrasar dan beberapa tokoh perempuan lainnya.
Ibadah dipimpin pendeta Helena Mambenar asal suku Byak. Melalui tema,”Perempuan yang Dipilih Tuhan”, renungan dikutip dari Kitab Hakim-Hakim pasal 4 ayat 1-9, yang menggambarkan sosok perempuan bernama, Debora. Allah mempercayakan Debora melalui tiga peran yaitu sebagai nabi, hakim, dan seorang istri.
”Perempuan Byak yang ada di Tabi. Mari, bangun kerjasama, perempuan tunjukan peran sertamu dalam kerja-kerja. Entah itu di pemerintahaan, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dokter, perawat, yang di MRP atau legislatif. Semua talenta yang Tuhan kasih, mari kita kerjakan demi kemuliaan nama Tuhan di atas negeri ini,”pesan Pendeta Helena dalam kotbahnya.
Usai ibadah, ketua tim formatur, Suzanna Armhart Burdam mengakui, sebagian besar perempuan Byak belum sempat hardir pada ibadah ini
Kepada media ini, ketua tim formatur Suzanna Armhart Burdam mengatakan,”Ibadah Oikumene (gabungan)” Babe Oser Bin Byak Ro Sup Tabi,” merupakan agenda lanjutan kerja-kerja tim formatur untuk mempersiapkan musyawarah besar Perempuan Byak di Tabi pada Oktober mendatang.
Menurut Suzanna, dirinya sebagai ketua tim formatur pasti akan komunikasikan melalui beberapa orang kontak di setiap wilayah, mulai dari Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Skow, Perbatasan RI-PNG, Abepura, dan Kabupaten Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya dan Kabupaten Jayapura, diminta untuk bisa hadir pada saat musyarawah besar pada Oktober mendatang
“ Mereka yang datang dari wilayah-wilayah di atas, nantinya akan mewakili komunitas perempuan Byak di tiap tempat. Maka itu, diharapkan sekali mereka yang telah mendapat informasi, bisa berpartisipasi,”ujarnya.
Di saat musyawah besar, tentunya ketua yang dipercayakan memimpin organisasi perempuan Byak di tanah Tabi, kedepan
Nanti, kata Suzanna, ketua terpilih secara resmi akan dilantik oleh Mananwir Bin Byak— , tokoh perempuan Byak yang dikukuhkan secara adat Byak, ibu Mien Yawan.
Ibu Mien Yawan, berpesan kepada perempuan Byak yang ada di Tabi dan beberapa kabupaten lainnya.
“Melalui wadah ini, ada satu kebersamaan sebagai perempuan Byak. Entah itu dari berbagai latar belakang profesi,ibu rumah tangga, yang telibat di gereja, perempuan di adat dan lain sebagainya, tidak terlepas dari keinginan bersama.”
Kemudian, bagaimana kedepan perempuan bangkit untuk menafkahi dirinya, memposisikan diri untuk memainkan peran yang menjadi tanggungjawab sebagai ibu, sebagai patner keja, perempuan gereja, perempuan adat.
Menurut ibu Mien Yawan, peran besar perempuan Byak di berbagai lini, di waktu yang berbeda, diakui, sesungguhnya, perempuan telah melakukan berbagai hal.
“Hanya untuk bagaimana gerenasi Papua kedepan, dapat berpijak di tempat yang jelas dan memberikan nilainilai kebenaran, keadilan dan juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,”tutur ibu Mien Yawan
Peran perempuan adat penting sekali untuk memberi makna dalam setiap kehidupan.
Dalam hal ini, matan anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua periode sebelumnya, ibu Mien mengegaskan, proses ini, tidak saja berbicara perempuan Byak, melainkan, perempuan luar yang kawin dengan laki-laki Byak atau laki-laki Byak yang kawin perempuan luar.
“Mereka ini, kami tidak mengabaikan mereka. Kami anggap mereka, bagian terpenting dalam tatanan babe oser bin Byak, tanpa melihat latar belakang mereka,” katanya.
Misalnya, lanjut ibu Mien, karena mereka hidup berdampaingan dengan suku-suku lain yang ada di Tabi dan Mamta. Kepada perempuan Byak di Tabi, mereka hidup berdampingan dan saling menghargai, mengasihi dalam keberagaman.
Apa yang dilakukan hari ini tidak lain untuk kemudian, menjadi bahan refleksi untuk melihat kembali jati dirinya, indetitasnya, semua itu demi memuliahkan Tuhan.
Diakhir wawancaranya dengan media ini, ibu Mien berpesan bahwa keterlibatan perempuan Byak, sangat diharapkan ada kesadaran bersama.
“Pada musyarah nanti, pasti akan ada rekomendasi penting melalui berberapa program-program kerja. Kemudian akan dikerjakan perempuan Byak. Tentunya, untuk mengangkat martabat kaum perempuan,”pesannya.[] Alfonsa Wayap