TIFFANEWS.CO.ID,- Misa bernuansa Suku Mee meriahkan perayaan ibadah syukur Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 Kapela Tillemans Hati Kudus Yesus Emaa, Paroki Katedral Tiga Raja Timika,Minggu, (9/12/2024).
Misa yang dipimpin Pastor Silvester Bobi Pr itu bertepatan dengan perayaan minggu Adven ke-2. Tema perayaan “Berakar, Bertumbuh dan Berbuah” Kolose 2:7. Sementara sub tema,”Menyiapkan dan Meluruskan Jalan Bagi Tuhan.
Misa bernuansa suku Mee, terlihat dari doa dan lagu yang dinyanyikan umat. Selain umat mengenakan pakaian budaya Mee, Pastor Silvester dalam kotbah nya, menyampaikan dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Mee.
Dalam kotbahnya, Pastor Silvester menyampaikan kepada umat untuk mempersiapkan kedatangan Yesus dalam perayaan adven dan Natal.
“Parate Viam Domini (Siapkan Jalan Tuhan)” kepada generasi muda gereja, kapela, paroki, keuskupan agar generasi muda berperan dalam ibadah dan bacaan, lagu, doa umat seperti yang terjadi hari ini. Kita persiapkan diri tanpa apatis untuk meluruskan jalan dan tanpa ego gunung dan lembah tapi meratakan bukit gunung sesuai pesan firman hari minggu advent ini,” kata Pastor Silvester.
Ketua kerukunan suku Mee umat Katolik Timika, Alfons Dogopia, dalam sambutan usai misa, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.
Ia juga menyampaikan selamat atas terpilihnya Melkianus Mote ST sebagai Bupati Deiyai.
Kapela yang diberi nama Kapela Tillemans ini karena dahulu seorang misionaris perintis di suku Mee adalah Pastor Tillemans MSC.
Pater Tillemans ketika itu, ditugaskan dari Merauke untuk melayani umat di Mimika Utaa Badoo.
Selama masa pelayanan di Mimika dan daerah Paniai waktu itu ia bertemu dengan orang-orang yang mengenakan Noken. Ia menyapa, mengenal dari dekat dengan Tete Gobai, Tete Auki Tekege dan banyak tokoh lainnya yang kemudian menjadi pelayan gereja katolik di wilayah pegunungan tengah Papua.
Perjalanan Pastor Tillemans berikutnya mengikuti sungai Yawei hingga tiba di Yaba 1938. Disini bertemu dengan Weyakebo Mote, setelah beberapa bulan melanjutkan ke Enagotadi dan Kugowapa.
Dalam sambutannya, Ketua Kapela Tillemans menyampaikan, bahwa dalam pembentukan kepanitiaan HUT Kapela Tillemans Hati Kudus Yesus Emaa Owaa tidak melihat dari latarbelakang orang, pejabat atau masyarakat biasa tetapi siapa yang mau mengambil bagian dengan kesadaran rasa memiliki untuk menyukseskan acara Hut ke 6 ini.
“Kebetulan yang berperan dalam ibadah syukuran adalah orang muda Katolik yang sadar dan kembali menghidupkan dirinya, umatnya dan kapelannya, lingkungannya dan parokinya,” ujarnya.
“Sebelumnya anak-anak muda jarang berkumpul bersama ke keluarganya dan ke gereja tetapi syukur karena mulai merasakan penting hidup menggereja bersama keluarganya,” katanya.
“Hut kapela ke-6 ini terlihat peran generasi muda. Harapan kami, kedepannya terus ditingkatkan. Kami umat Kapela Tillemans mau Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah di tempat ini,” tambahnya.
Titus Pekei Agiyadokii yang merupakan umat di kapela ini menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya perayaan HUT ke-6 Kapela Tillemans Hati Kudus Yesus Emaa-Owaa.
Menurut pencetus Noken Unesco ini, perayaan ini sungguh merupakan kebanggaan umat, sehingga umat begitu antusias terlibat baik dalam persiapan maupun saat misa.
” Sangat meriah dan tertata rapi seluruh rangkaian acara, seperti acara HUT Paroki padahal ini HUT Kapela dalam lingkungan Paroki Katedral Tiga Raja Timika,” kata Titus Pekei.
“Intinya saya bangga, umat kapela punya sikap rasa memiliki, dari anak-anak hingga orang tua ikut berperan menyukseskan HUT Kapela Tillemans. Ini nilai penting dan mendalam pada hari HUT ke-6 dalam iman anak, bapak, mama, dalam keluarga serta dengan sesama umat tanpa pandang umat Katolik atau denominasi agama lain termasuk umat muslim dan umat lainnya,” ujarnya. (*)