TIFFANEWS.CO.ID – Warga Merauke menggelar protes di Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wilayah Merauke Kota menyusul pemadaman listrik yang terjadi di beberapa titik Kabupaten Merauke dengan estimasi 15.568 pelanggan yang terdampak. Pemadaman yang seharusnya berlangsung sementara ternyata berlangsung jauh lebih lama dari yang dijadwalkan, memicu kemarahan masyarakat setempat.
Pemadaman listrik tersebut berdasarkan informasi dari PLN UP3 Merauke direncanakan hanya akan berlangsung pada Sabtu siang (18/1/2024), namun ternyata berlangsung hingga malam. Hal ini sangat mengecewakan banyak pelanggan yang mengandalkan pasokan listrik untuk berbagai kebutuhan.
Soleman Jambormias, salah satu perwakilan warga yang memimpin protes, menyatakan bahwa masyarakat sangat dirugikan dengan kejadian ini.
“Saya harap konsumen PLN jangan dirugikan dengan cara-cara begini,” ujarnya pada Sabtu malam (18/1/2025).
Soleman yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporaperekraf) Provinsi Papua Selatan itu menegaskan bahwa jika PLN tidak segera memperbaiki pelayanannya, masyarakat tidak akan segan untuk menggugat perusahaan tersebut sebagai bentuk protes.
“Kami protes ini supaya masyarakat tahu, agar jangan kami konsumen yang dirugikan terus. Kalau model begini, harus ada kompensasi buat masyarakat,” tegas Soleman.
Sebagai bentuk kekecewaan yang lebih dalam, Soleman menambahkan, “Jangan kita dirugikan terus karena kita membutuhkan [listrik]”. Ucapan ini semakin menguatkan keresahan warga yang merasa tak pernah mendapatkan pelayanan yang memadai dari PLN.
Di sisi lain, pihak PLN Merauke mengakui adanya masalah yang menyebabkan pemadaman berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Manager ULP Merauke Kota, Sagung, menjelaskan bahwa gangguan yang terjadi pada malam sebelumnya (17/1/2024) menyebabkan pemeliharaan yang lebih lama pada kubikel di PLTMG Noari. Untuk menghindari kerusakan yang lebih besar, pemeliharaan diputuskan untuk dilakukan pagi harinya.
“Malam itu ada gangguan, kami usahakan untuk menyalakan listrik. Namun, pagi tadi terindikasi adanya masalah pada kubikel di PLTMG Noari. Kami memutuskan untuk melakukan pemeliharaan demi menghindari kerusakan yang lebih parah,” ujar Sagung.
Meski demikian, pihak PLN meminta maaf kepada masyarakat Merauke atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat pemadaman listrik tersebut.
“Kami ULP Merauke Kota meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan teman-teman di lapangan sedang berjuang memperbaikinya,” tutupnya.
Protes yang dilakukan warga Merauke ini mencerminkan rasa frustrasi yang mendalam terhadap pelayanan PLN yang dirasakan, khususnya dalam hal pemadaman listrik yang tidak terjadwal dengan baik. (Ron)