TIFFANEWS.CO.ID,- Budayawan dan sejarawan Hilmar Farid mengatakan, Sastrawan Pramoedya Ananta Toer adalah sosok penting yang patut dikenang dan ditimba pemikiran serta semangatnya.
Dari karya dan kiprah Pram, kita bisa menimba banyak insight yang relevan untuk hari ini, bahkan untuk Indonesia ke depan.
Hal ini dikatakan Hilmar Farid dalam konferensi pers “Merayakan dan memperingati 100 tahun Pramoedya Ananta Toer”, yang digelar di PDS HB Jassin, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (21/01/ 2025) siang.
Selain Hilmar Farid, narasumber lain Bupati Blora Arief Rohman, Astuti Ananta Toer dari Pramoedya Ananta Toer Foundation, seniman patung Dolorosa Sinaga, dan aktris Happy Salma. Konferensi pers dipandu Berto Tukan.
“Seratus tahun bukanlah waktu yang sedikit, paling tidak kalau generasi kita bicara tentang empat dan lima generasi, sejak awal ketika Pramoedya lahir tahun 1925 sampai hari ini 2025. Dan kalau kita hari ini mengenang seseorang yang lahir seratus tahun sebelum ini, kemungkinan besar, teman-temannya sudah ga ada, sebagian anaknya juga sudah mulai berusia cukup tua dan matang, tetapi di generasi selanjutnya, masih jadi pembicaraan. Jadi ini suatu keluarbiasaan,” kata Hilmar Farid.
lebih lanjut, Hilmar Farid mengatakan, kita sebetulnya merayakan Pram, tapi sebenarnya kita merayakan satu generasi penulis Indonesia, yang begitu luar biasa perannya di dalam membentuk kita hari ini, jadi kita mengenang bukan hanya satu dua karya, satu dua orang, tapi kita mengenang satu periode yang sangat penting, di dalam perjalanan sejarah kita.
“Kita tahun lalu mempertingati Ali Akbar Navis, seratus tahun juga, beliau lahir tahun 1924, tahun ini kita Pramoedya, nanti ada Sitor Situmorang, dan beberapa lainnya. Jadi beberapa orang lahir dalam periode yang menentukan dalam sastra Indonesia.”
Dikatakan, tentu Pram istimewa dengan karya-karyanya yang luar biasa menginspirasi kita semua. Ada banyak yang dibesarkan oleh karya-karya beliau.
“Kita jadi lebih mengerti Indonesia dengan segala mimpinya di masa lalu, dan mungkin yang paling membekas pada mereka yang membaca karya-karya itu satu pengertian yang sangat solid mengenai Indonesia,” kata Hilmar.
“Bahwa sekarang kenyataan agak berbeda dengan yang kita baca dalam karyanya, justru itu tantangannya. Karya sastra kan selalu memberi kita inspirasi, selalu memberikan kritik dan selalu memberi pandangan yang membuat kita hari ini gelisah, tergerak, ingin berbuat sesuatu yang lebih baik dan seterusnya. Karya yang tidak akan lekang waktu,dan tidak habis dimakan oleh zaman, akan terus relevan sampai kapan pun,” kata Hilmar.
Dalam kesempatan itu, Hilmar mengajak siapa saja untuk dapat datang ke Blora mengikuti Festival Perayaan Seabad Pramoedya Ananta Toer yang berlangsung 6 – 8 Februari 2025.
Dia menjelaskan, Blora tempat kelahiran Pramoedya merupakan tempat yang khusus karena di sana lahir juga tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, seperti Mas Marco Kartodikromo, Muhammad Said Abdul Kodir Jailani, Mas Sutardjo Kertohadikusumo termasuk Tirto Adhi Soerjo.
“Mungkin ke Blora kita akan menemukan jawabannya,” tutupnya.
Untuk diketahui, Pramoedya Ananta Toer, adalah sastrawan Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 50 karya sastra yang diterjemahkan dalam 42 bahasa di seluruh dunia.
Dalam rangka memperingati satu abad kelahiran, Pramoedya Ananta Toer Foundation bekerja sama dengan Komunitas Beranda Rakyat Garuda menyelenggarakan #SeAbadPram, gerakan pekerja kreatif lintas generasi yang menghidupkan dan menyebarluaskan pemikiran, semangat, dan nilai-nilai dalam karya-karya Pramoedya Ananta Toer kepada orang muda sepanjang tahun 2025.
Gerakan ini akan diluncurkan dalam festival di kota kelahiran Pramoedya, Blora, pada 6–8 Februari 2025, dengan sejumlah mata acara, mulai dari pemancangan nama jalan Pramoedya Ananta Toer; memorial lecture; diskusi; pameran cetak ulang buku-buku Pramoedya; screening film dan dokumenter; dramatic reading; memorial lecture; pementasan teater; diskusi; pemutaran film; pameran seni patung dan sketsa; lantas dipuncaki konser musik Anak Semua Bangsa yang menghadirkan sejumlah musisi nasional.
Merayakan Pramoedya adalah juga merayakan seseorang dengan pelbagai sisi kehidupan dan kiprah. Dikenal luas sebagai sastrawan, Pramoedya juga adalah seorang pengarsip, sejarahwan, pemikir, jurnalis, pejuang bangsa, sekaligus juga orang yang mengalami ketidakadlian.
Seluruh informasi, pendaftaran, dan publikasi resmi gerakan #SeAbadPram serta festival ini akan disiarkan melalui kanal Instagram resmi @seabadpram.
Sepanjang tahun 2025, gerakan #SeAbadPram telah mengagendakan sejumlah acara dalam rangka memeriahkan satu abad Pramoedya Ananta Toer, antara lain, 1 Cetak Ulang Karya-Karya Terpilih Pramoedya Ananta Toer; 2. Peluncuran Situs Bibliografi dan Repositori Arsip seabadpram.com; 3. Memorial Lecture; 4. Festival Film dan Dokumenter Pramoedya Ananta Toer; 5. Pameran Sketsa dan Patung Wajah Pramoedya Ananta Toer; 6. Pementasan Monolog “Bunga Penutup Abad” bersama Titimangsa; 7. Dramatic Reading Surat-surat Pramoedya Ananta Toer; 8. Pameran Arsip-arsip Pramoedya Ananta Toer; 9. Residensi Sastra di Pulau Buru; 10. Seminar Pemikiran Pramoedya Ananta Toer dan Pramoedya Award; 11. Sayembara Esai Pramoedya Ananta Toer; 12. Pramoedya Ananta Toer Reading Group. (bn)