TIFFANEWS.CO.ID – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Merauke merayakan Dies Natalis ke-75 dengan penuh makna di Gereja GPKAI Maranatha, Merauke pada Minggu (9/2/2025). Acara ini menjadi momen refleksi bagi para kader GMKI untuk terus menghidupkan semangat pergerakan yang berorientasi pada pelayanan dan keadilan sosial.
Perayaan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Ekonomi Kreatif (Kadisporaparekraf) Papua Selatan Soleman Jambormias, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), serta para senior dan kader GMKI.
Acara Dies Natalis GMKI ke-75 diawali dengan ibadah bersama sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang organisasi dalam dunia pergerakan mahasiswa. Usai ibadah, dilaksanakan prosesi pemotongan nasi tumpeng yang menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah panjang perjuangan GMKI.
![](https://www.tiffanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0008.jpg)
Dalam kesempatan tersebut, Soleman Jambormias, yang hadir mewakili Pemerintah Daerah sekaligus sebagai senior GMKI, menyampaikan pesan reflektif terkait arah pergerakan mahasiswa saat ini. Ia menyoroti pentingnya GMKI untuk tetap mempertahankan esensi perjuangan dan tidak terjebak dalam pragmatisme.
“Di masa lalu, GMKI hadir dengan semangat perjuangan yang kuat. Namun kini, kita mulai pudar dengan berbagai hal yang membuat pergerakan seolah-olah hanya sekadar seremonial tanpa dampak nyata. Saya melihat gerakan kita sekarang lebih sering menimbang segala sesuatu dari sisi keuangan,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi catatan penting bagi kader GMKI Cabang Merauke agar tidak melupakan nilai-nilai dasar organisasi, yaitu perjuangan dan pengabdian kepada masyarakat. GMKI diharapkan dapat terus menjalankan perannya sebagai agen perubahan yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
Dies Natalis GMKI ke-75 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh kader untuk kembali pada semangat pergerakan yang berlandaskan nilai-nilai kekristenan, nasionalisme, dan kemanusiaan.
Dalam semangat kebersamaan, para kader GMKI diingatkan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah, terutama dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Kehadiran GMKI di tengah masyarakat harus memberikan solusi atas permasalahan yang ada, bukan hanya sebatas kegiatan seremonial tanpa dampak yang jelas.
Sebagai organisasi yang telah berdiri selama 75 tahun, GMKI diharapkan tetap konsisten dalam perjuangannya, menjaga idealisme, dan terus menjadi garda terdepan dalam mengawal keadilan sosial di Indonesia.
(Djo)