TIFFANEWS.CO.ID – Sejak pukul 07.00 WIT, masyarakat Merauke, Provinsi Papua Selatan, berbondong-bondong mendatangi Bandara Mopah Merauke untuk menyambut pemimpin baru mereka, Gubernur Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., dan Wakil Gubernur Paskalis Imadawa, S.Pd. Antusiasme warga terlihat jelas dari iring-iringan yang mengantar kedua pemimpin tersebut pada Selasa (04/03/2025).
Setibanya di Merauke, Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa langsung mengikuti prosesi penjemputan yang melintasi Jalan PGT Bandara, Jalan Raya Spadem, Jalan Raya Muli, Jalan Raya Banpel, dan Jalan Raya Mandala, hingga akhirnya tiba di Lapangan Mandala.
Di Lapangan Mandala, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur disambut dengan tarian adat yang melibatkan perwakilan masyarakat dari empat kabupaten di Papua Selatan. Acara dilanjutkan dengan doa pemberkatan dan doa lintas agama sebagai ungkapan syukur atas kepemimpinan baru di provinsi ini.
Dalam orasinya, Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung perjalanan politiknya bersama Apolo Safanpo.
“Sepanjang hidup saya, saya tidak akan melupakan jasa-jasa semua orang yang telah mendukung kami. Ini adalah kemenangan besar, kemenangan mutlak bagi kita semua. Oleh karena itu, masyarakat berhak menuntut pelayanan total dari Apolo dan Paskalis,” ujar Paskalis.
Ia juga menegaskan bahwa pesta rakyat ini merupakan ajang rekonsiliasi setelah proses politik yang panjang.
“Kenapa rekonsiliasi? Karena pertarungan sudah selesai dan sekarang mari kita bersinergi untuk membangun Papua Selatan. Tidak ada dendam, tidak ada kebencian, hanya sukacita untuk membangun Papua Selatan,” tegasnya.

Paskalis juga memastikan bahwa dalam menjalankan pemerintahan, ia akan mengedepankan profesionalisme.
“Saya tidak akan memihak kepada yang mendukung dan memilih kami, tetapi saya juga akan berjalan secara netral. Kita harus menempatkan orang-orang sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Apolo Safanpo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Papua Selatan untuk bersyukur atas perjalanan panjang pembangunan wilayah ini.
“Sejarah mencatat bahwa sejak abad pertengahan, wilayah selatan Papua telah dibangun secara tradisional oleh para leluhur kita. Pada tahun 1902, Kota Merauke mulai berkembang dengan hadirnya pos pemerintahan Belanda. Kemudian, pada tahun 1969, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonomi Irian Barat, Kabupaten Merauke secara resmi berdiri dan menjadi bagian dari pembangunan wilayah ini,” jelas Apolo.
Ia juga mengingatkan bahwa lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Selatan adalah momentum besar untuk bersatu membangun daerah.
“Pembangunan di negeri ini ibarat menggarap kebun anggur. Sebelum kita, para leluhur kita telah bekerja keras untuk kesejahteraan tanah Papua. Saat ini, Tuhan mempercayakan pekerjaan ini kepada kita. Oleh karena itu, mari kita berikan yang terbaik, menyumbangkan tenaga, pikiran, dan energi kita demi kesejahteraan masyarakat Papua Selatan,” ajak Gubernur dalam sambutannya.
Apolo juga mengajak seluruh elemen masyarakat, dari tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, serta seluruh lapisan warga untuk bersatu membangun Papua Selatan.
“Mari kita syukuri berkat Tuhan dan membangun negeri ini bersama-sama. Mari kita antar masyarakat kita menuju kemakmuran dan kesejahteraan yang dicita-citakan oleh leluhur kita,” tutupnya. (JW)