TIFFANEWS.CO.ID – Mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus, Umat Paroki St.Michael Bilogai, melangsungkan Tablo Jalan Salib hidup pada Perayaan Jumat Agung di Sugapa pusat ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Jumat. [18/04/2025]
Prosesi jalan salib tersebut diperankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan Pemuda/i dari 17 Stase [gereja] yang ada di Paroki Bilogai.
Turut hadir dalam prosesi jalan salib tersebut Bupati Intan Jaya, Aner Maiseni, S.Kom; S.H; M.H didampingi Kepala Distrik Sugapa, Misael Sondegau, S.H., dan diikuti oleh ribuan umat kristiani dari denominasi agama: Katolik, GKII, dan GKIP.
Sebelum memulai prosesi jalan salib Pastor Goesty, Pr., mengajak semua umat nasrani yang berkumpul agar dapat mengikuti visualisasi jalan salib dalam suasana hikmah dan hening.
” Mari kita kita semua diajak untuk mengikuti jalan salib ini dengan suasana hening. Yesus sengsara dan wafat di kayu salib atas dosa-dosa, mengajak kita umat manusia untuk merenungkan,” ajaknya.
Karpus Belau, sebagai Pimpinan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Bilogai mengapresiasi semua pihak yang turut ambil bagian dalam proses jalan salib ini.
” Terima kasih kepada panitia paskah, anak-anak OMK dan Pemuda juga kepada semua umat yang bisa ambil bagian dalam perayaan Jumat Agung ini,” ucapnya.
” Atas nama Pengurus DPP, Tim Pastoral Paroki (TIMPAS), dan seluruh umat, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya atas bantuan dan sumbangan menyukseskan perayaan paskah tahun 2025 ini,” lanjut Karpus Belau.
Pihak gereja [katolik] menilai pemerintah Intan Jaya tidak hanya mendukung kegiatan gereja tetapi turut hadir di tengah umat nasrani dan ini merupakan bagian dari iman figur pemimpin daerah.
” Rombongan Bapak Bupati sendiri sudah hadir dan ikuti kegiatan jalan salib. Ini luar biasa. Saya yakin umat atau masyarakat sangat senang dengan kehadiran bapak bupati seperti ini. Tuhan berkati,” pungkas Belau.
Dalam kesempatan itu, Bupati Aner Maiseni mengajak semua umat nasrani Intan Jaya agar melalui kegiatan rohani seperti ini masyarakat bisa merefleksikan diri demi perubahan negeri.
” Karena begitu besar Kasih Allah kepada Umat-Nya sehingga Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus dan menyelamatkan kita semua baik itu Katolik,GKII, GKIP, dan seluruh umat manusia,” ujar Aner Maiseni.
Oleh karena itu, lanjut Maiseni, proses jalan salib yang kita ikuti dan jalankan ini kiranya dapat menjadi perenungan dan refleksi khusus dari karya Agung yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu. Sekaligus ucapan syukur kita terhadap Tuhan yang menebus dosa-dosa kita.
Jalan salib tersebut dimulai dari simpang lima (Jogaeatapa ) kampung Yogatapa sebagai adegan Taman Getzmani pada pukul 09:30 pagi dan berakhir di Puncak Golgota di halaman Gereja Bilogai, Kampung Wajimba pada pukul 12:00 Siang.
Semua yang hadir ikut dengan antusias dalam susana keheningan. Keunikan dari jalan salib ini adalah diperarakan sesuai dengan budaya umat setempat.
Dengan kegiatan jalan salib di pusat ibukota Intan Jaya ini membawa kedamaian bagi kehidupan umat dan negeri ini.(Kls)