TIFFANEWS.CO.ID,- Sosialisasi Desa Mandiri Peduli Gambut aspirasi H. Sulaeman L Hamzah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementeri Lingkungan Hidup dan Kehutanan digelar di Halogen Hotel Merauke, Rabu (7/12), diikuti perwakilan masyarakat tiga kampung.
Mewakili Direktur Jenderal Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Riza Subekti menyampaikan Desa Mandiri Peduli Gambut merupakan salah satu program nasional yang tujuannya untuk mengubah pemahaman dan perilaku masyarakat, sehingga masyarakat sekitar lahan gambut dapat sejahtera dan mampu mencegah kerusakan gambut.
Program nasional ini dilakukan di 60 desa di seluruh Indonesia. Untuk Kabupaten Merauke terdapat di tiga lokasi yakni Kampung Kartini, satu kampung di Distrik Jagebob, dan Kampung Sarmayam. Program Mandiri Peduli Gambut dilakukan secara kolaboratif melibatkan Fakultas Pertanian Universitas Musamus (UNMUS) Merauke, Pemda setempat dan masyarakat tiga kampung.
“Tiga bulan sudah berjalan, harapannya kegiatan Desa Mandiri Peduli Gambut dapat berjalan baik,” ujar Riza pada pembukaan sosialisasi.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua H. Sulaeman L Hamzah dalam sambutannya menyampaikan, puluhan Bimtek telah dilakukan di Merauke. Di 2023 nanti, per Anggota Komisi IV DPR RI akan mendapatkan 100 paket Bimtek.
“Banyak bantuan dari kementerian dan lembaga di bawah komisi IV sudah berjalan cukup lama, tapi ada yang perlu dituntut supaya lebih matang setiap program yang turun ke lapangan,” kata Sulaeman.
Selain tiga desa di Papua, secara nasional juga dilakukan di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra yang merupakan daerah yang ada lahan gambut.
“Tugas kita adalah kita manfaatkan untuk kepentingan kemakmuran masyarakat sekitar, dalam menjaga lingkungan dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar. Lahan gambut dijaga agar tidak terjadi kebakaran, atau kerusakan,” katanya lagi.
Dari total 84 Bimtek yang dilakukan di tahun ini, yang paling disoroti adalah kerusakan alat mesin pertanian (Alsintan) karena salah kelola. Guna menertibkan dan semua alat bisa digunakan secara maksimal dalam meningkatkan produksi pertanian, H. Sulaeman bersama Kementan sudah melakukan Bimtek Optimalisasi Alsintan di Merauke.
“Apa lagi wilayah selatan sudah jadi Provinsi Papua Selatan (PPS), maka Pemerintah Daerah tentu punya keinginan besar agar komoditi pertanian di PPS dapat memberi sumbangsih untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kita semua bertanggungjawab untuk mengisi pembangunan di bidang kita masing masing.”
Bupati Merauke Romanus Mbaraka menyampaikan terimakasih kepada H. Suleman dan Partai NasDem serta pemerintah pusat yang punya perhatian serius membantu daerah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pertanian dan gambut di Merauke.
“Terimakasih Bapak Sulaeman mau membantu lewat Bimtek, sehingga pemahaman kita tentang pengelolaan pertanian semakin hari semakin meningkat. Ini bagian dari pengetahuan yang harus kita manfaatkan,” ucap Romanus saat membuka kegiatan sosialisasi Desa Mandiri Peduli Gambut yang diikuti peserta dan kepala kampung dari tiga kampung sasaran.
Romanus mengakui makin hari petani Merauke semakin baik berkat kolaborasi semua pihak terutama kerjasama legislator dan pemerintah. Untuk itu peserta diajak serius ikuti sosialisasi. Sekaligus ia menekankan, setiap bantuan yang dikasi lewat jalur aspirasi maupun dinas tidak disalahgunakan.
“Traktor maupun Alsintan lainnya dipakai baik-baik. Petani harus pelihara yang sudah ada. Yang dikasi jangan jadikan milik karena itu milik bersama dalam kelompok,” pesan Romanus.
Lebih lanjut dirinya mengajak petani dan masyarakat Merauke harus belajar jadi orang cerdas. Sebab zaman terus berubah bahkan sudah menuju era digitalisasi dan untuk Kabupaten Mereka telah didukung dengan jaringan komunikasi yang terpasang hingga ke kampung-kampung.(*che/ sumber portalmerauke)