TIFFANEWS.CO.ID,– Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) Octoviaen Gerald Bidana, S.Pd, MPA memberi klarifikasi atas berita yang dilansir salah satu media online Selasa (7/2) yang menyebut sebanyak 200 mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga asal Pegunungan Bintang menderita kelaparan dan terancam dikeluarkan dari kos akibat tak membayar biaya pemondokan.
” Mereka adalah mahasiswa yang diutus dengan beasiswa langsung dari Pemda Pegunungan Bintang, Tidak benar kalau mereka kelaparan, Pasalnya, baru saja saya melakukan komunikasi dengan pihak UKSW awal Januari lalu menyangkut semua kebutuhan makan dan minum mereka,” kata Gerald Bidana melalui keterangannya, Rabu,(8/2)
Gerald menegaskan, proses pencarian anggaran di pemerintahan itu, sedang dalam proses dan akan cair di bulan Februari ini.
“Saya berharap para mahasiswa tidak menyudutkan pemerintah dengan cara seperti itu. Sebaiknya lakukan komunikasi yang baik kepada pihak kami. Untuk itu, mohon bersabar, kami sudah memperhitungkan kebutuhan kalian,” ujarnya.
Gerald berharap pihak UKSW yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang memperhatikan hal ini.
Pihaknya juga menyayangkan pemberitaan awak media terkait kasus kelaparan yang seharusnya melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Pemkab Pegunungan Bintang melalui dinas atau badan berkompeten.
“Jangan memberitakan sepihak saja. Bukannya pemberitaan itu harus ada unsur keberimbangan? Pimpinan redaksinya tolong perhatikan unsur cover bothside agar tidak menyudutkan satu pihak,” kata Gerald.
Terlepas dari pemberitaan, Gerald meminta kepada pihak UKSW untuk melihat kembali kesepakatan kerjasama Pemkab Kabupaten Pegunungan Bintang dengan pihak UKSW.
Pembina mahasiswa asal Pegunungan Bintang di UKSW yang juga pengajar UKSW Melkior Sitokdana mengaku, keterlambatan beasiswa muncul sejak awal pemerintahan lantaran terjadi perbedaan periodesasi anggaran di internal pemerintah daerah.
“Belum lagi kami di UKSW ada pergantian pimpinan baru per Desember 2022. Tentu saja kebijakannya sedikit berubah dan sedang dalam penataan internal UKSW, khusus penataan terkait beasiswa. Termasuk 200 mahasiswa penerima beasiswa yang complain melalui media menyusul kesulitan yang mereka hadapi,” ujar Melkior.
Melkior meminta para mahasiswa asal Pegunungan Bintang yang tengah studi di UKSW Salatiga bersabar dan tidak frontal kemudian melancarkan statemen melalui media massa. [] Alfonsa Wayap