TIFFANEWS.CO.ID,- Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Edi Irawan Gultom mengatakan GMKI harus berbela rasa dan tidak berjarak dengan mereka yang tertindas oleh kondisi, kuasa dan sejarah.
Hal itu dikatakan Jefri Edi Irawan Gultom kepada para kader GMKI dalam kegiatan Paskah Nasional GMKI Tahun 2023 di Halmahera Barat, Maluku Utara. Rabu (12/4).
Pria kelahiran Merauke yang kini menjabat di periode kedua GMKI ini mengatakan kebangkitan Kristus diberitakan pertama kali kepada perempuan dan perempuanlah yang diberikan tanggung jawab kesaksian pertama kali.
Selain itu, lanjutnya, Galilea dipilih menjadi tempat Kristus menjumpai murid-muridnya sesudah kebangkitan.
“Dalam konteks budaya Yahudi yang patriarkal dimana keberadaan perempuan seringkali diabaikan dan kota Galilea yang dihuni oleh orang Samaria yang seringkali diabaikan maka bagi saya Paskah juga adalah simbol keberpihakan pada mereka yang tertindas dan termarjinalkan”, ujar Jefri Gultom.
Menurut Jefri Gultom, Paskah harus meneguhkan komitmen dan keberanian para kader GMKI serta umat Kristen untuk terus memberitakan injil sebagai kebenaran yang sejati, menghadapi berbagai peristiwa iman dimana penyertaan Kristus adalah bagian yang tak terpisahkan serta yang tak kalah pentingnya adalah keberanian untuk berpihak pada kebenaran sebagai konsekuensi dan tanggung jawab iman Kristen.
Dalam kesempatan itu, dia mengangkat nilai – nilai dasar yang harus menjadi rujukan kader yaitu Nasionalisme dan Oikumenisme. Dia juga menyinggung soal demokrasi dan tanggungjawab.
Sebagai organisasi yang bergerak di tiga medan layanan yakni Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, menurut diai, GMKI harus mampu memaknai Paskah sebagai sebuah refleksi organisasi bagi seluruh kader yang berjumlah sangat banyak di seluruh Indonesia.
Secara khusus, dia menyampaikan empat catatan penting di akhir sambutannya. Pertama, mengajak agar GMKI dan umat Kristen harus berpihak dan membela mereka yang tidak berdaya dan diperlakukan tidak adil.
Kedua, GMKI dan umat Kristen diminta berani untuk memilih dan berpihak pada kebenaran walaupun ‘memikul salib’.
Ketiga, kader GMKI dan umat Kristen tidak boleh menjadi agen pembawa kebencian melainkan harus mewacanakan dan mengusahakan perdamaian.
“Keempat, kader GMKI dan umat Kristen diminta untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab di tahun politik.” tegasnya,
Paskah Nasional GMKI 2023 dilakasanakan di Cabang Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Perayaan ini didukung dan dihadiri perwakilan anggota cabang di seluruh Indonesia. Hadir juga Pemerintah Kabupaten Halmahera.
Perayaan Paskah Nasional ini berlangsung dalam kebersamaan, penuh keakraban. Ribuan orang yang hadir terdiri dari berbagai elemen masyarakat diantaranya adalah Bupati Halmahera Barat beserta jajaran Forkopimda, Pengurus Pusat GMKI, DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Kapolres Halmahera Barat, Pendeta Yandi Manobe S.Th, Badan Pengurus Cabang (BPC) dan anggota GMKI Cabang Jailolo, senior members/friends GMKI Wilayah XV, pimpinan Lembaga Gereja dan Pemuda Gereja, pimpinan Desa se-Hamente Tibobo, mahasiswa Kristen, pimpinan organisasi kemahasiswaan dan pemuda serta masyarakat Halmahera Barat. (Ron)