TIFFANEWS.CO.ID,- – Setelah melalui proses penilaian oleh Tim penilai yang dibentuk terhadap 225 desain logo yang masuk, akhirnya Pemerintah Provinsi Papua Selatan menetapkan dan mengumumkan lima desain logo terbaik sebagai pemenang, Rabu (26/4/2023) sore kemarin.
Penetapan dan pengumuman yang dilakukan Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo tersebut setelah masa sanggahan telah berakhir. Berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penilai sebagai pemenang pertama desan logo terbaik adalah Ramdan, pemenang kedua Hironimus Markus Fofid. Pemenang ketiga Marwan Lasaole. Lalu pemenang keempat Marwiah Ali Mahmud dan pemenang kelima adalah Stepanus Mujiantoro
Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyampaikan selamat kepada para pemenang yang telah memberikan konstribusi bagi Provinsi Papua Selatan sehingga dapat ditetapkan sebagai pemenang.
Apolo Safanpo menjelaskan bahwa sayembara desain logo PPS ini sesuai dengan amanat UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan mengacu secara teknis pada PP Nomor 77 tahun 2007 tentang lambang daerah pada Pasal 5 dari PP tersebut bahwa penetapan lambang daerah ditetapkan oleh peraturan daerah atau Perda.
‘’Kita adalah daerah otonom baru (DOB) yang belum memiliki DPR yang dapat membahas dan menetapkan peraturan daerah, maka lambang daerah yang akan ditetapkan melalui peraturan Gubernur Papua Selatan adalah bersifat sementara.
“Jadi Lambang Daerah yang akan kita tetapkan ini masih bersifat sementara,’’kata Apolo Safanpo. Menurutnya, tahun 2024 setelah DPR Papua Selatan dan Majelis Rakyat Papua Selatan terbentuk serta Gubernur Papua Selatan defenitif terpilih, maka DPR Papua Selatan dan MRP Papua Selatan kembali akan membahas lambang atau logo daerah tersebut.
‘’Pada pembahasan tersebut mereka dapat menambahkan atau merubah bahkan bisa menetapkan apa yang sudah kita tetapkan sebagai lambang daerah yang bersifat defenitif. Jadi sekali lagi lambang daerah yang kita tetapkan ini bersifat sementara. Sedangkan lambang daerah defenitif akan ditetapkan setelah terbentuk DPR PS dan MRP PS,’’ jelasnya.
Pj Gubernur Apolo juga menjelaskan bahwa dalam Tim penilai ada unsur pemerintah daerah empat kabupaten, ada unsur tokoh-tokoh adat, masyarakat dan unsur akademisi. ‘’Karena itu pembahasan terkait dengan seleksi dari awal sampai akhir melibatkan berbagai usnur dan komponen masyarakat. Kami pemerintah tidak mengintervensi jalannya seleksi,’’ tambahnya.
Pj Gubernur juga membantah adanya berita salah satu media lokal yang menyatakan jika penentuan pemenang lomba logo sudah ditetapkan sejak Januari dan sayembara yang dilakukan tersebut bersifat formalitas saja. ‘’Perlu kami sampaikan bahwa informasi itu tidak benar dan bersifat menyesatkan.
Soal lima logo yang dipilih tersebut mana yang akan dipakai nantinya, ia menjelaskan nantinya masih akan dibahas secara internal oleh panitia. ‘’Saya sendiri belum tahu mana yang akan dipakai,tetapi kalau melihat poin-poin yang diperoleh peserta maka juara satu tentu mendapatkan poin tertinggi berdasarkan penilaian dari tim penilai didasarkan kriteria-kriteria yang sudah diatur dalam petunjuk tehnis dan pelaksanannya. Kecuali kalau ada tambahan-tambahan yang akan dilakukan panitia berarti masih akan ada pertimbangan lain,’’tambahnya.(*)
Sumber : infopublik