TIFFANEWS.CO.ID,- Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Pemuda Papua Selatan (APPS) bersama dengan masyarakat Kimaam menggelar aksi unjuk rasa terkait penetapan Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Selatan. Aksi unjuk rasa digelar di Kantor Gubernur Provinsi Papua Selatan, Merauke, Kamis (3/8).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap situasi politik yang dinilai tidak berpihak kepada Orang Asli Papua (OAP), khususnya dalam hal penetapan Anggota MRP (Majelis Rakyat Papua) pada tanggal 28 Juli 2023.
Massa pendukung turut serta dalam aksi yang dipimpin oleh Dinisius Yebi sebagai koordinator lapangan.
Tuntutan utama mereka ditujukan kepada Pj. Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., agar segera meninjau kembali surat keputusan tentang penetapan Anggota MRP yang telah diumumkan.
Dalam orasinya, salah satu orator menyatakan bahwa Aliansi Pemuda Papua Selatan (APPS) dengan tegas menolak surat keputusan Pj. Gubernur Papua Selatan tentang penetapan Calon Anggota MRP Provinsi Papua Selatan pada tanggal 28 Juli 2023.
Menanggapi aksi tersebut, Pj. Gubernur Provinsi Papua Selatan bersama Paskalis Netep, SH., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Selatan, serta AKBP Sandi Sulthan S.I.K, Kapolres Merauke, langsung turun dan berdialog dengan massa Aliansi Pemuda Papua Selatan.
Pj. Gubernur Papua Selatan menyampaikan ucapan terima kasih atas penyampaian tuntutan yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Papua Selatan.
Ia menjelaskan bahwa Anggota MRP Papua Selatan dari unsur Adat dan Perempuan tidak ada yang diubah, meskipun terdapat banyak masukan dan laporan terkait kekurangannya.
Apolo memastikan bahwa keterwakilan adat tetap akan diperhatikan dan dipertimbangkan agar semua elemen adat dapat terwakili dengan baik.
Lebih lanjut, mantan Rektor Uncen ini menyatakan dalam kuota agama Pemerintah Provinsi Papua Selatan tidak memiliki wewenang untuk merubah dan menetapkan hal tersebut, namun mereka hanya melanjutkan dan meneruskan apa yang telah diputuskan oleh Keuskupan dan 15 (Lima Belas) Klasis Sinode di Merauke, serta hasil musyawarah keagamaan dari MUI dan Muhammadiyah.
“Semua aspirasi dan orasi yang Bapak dan Ibu sampaikan akan kami teruskan ke Menteri Dalam Negeri, kami akan sampaikan utuh dan tidak menambahkan serta mengurangi hasil musyawarah hari ini” tegasnya Apolo Safanpo saat berdialog dengan massa unjuk rasa.
Paskalis Netep, SH., juga menegaskan bahwa proses pemilihan anggota MRP Papua Selatan telah dilakukan dengan benar, mulai dari tingkat kabupaten hingga diusulkan ke Pemerintah Provinsi Papua Selatan.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Aliansi Pemuda Papua Selatan (APPS) dan masyarakat Kimaam atas pelaksanaan aksi yang berjalan aman, lancar, dan menghasilkan keputusan yang berpihak kepada Orang Asli Papua (OAP) di Papua Selatan.
Dengan berakhirnya aksi unjuk rasa ini, kedua belah pihak berharap bahwa aspirasi dan tuntutan yang telah disampaikan akan mendapatkan perhatian dan penanganan yang sesuai dari pihak yang berwenang. (Ron)