TIFFANEWS.CO.ID,- Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Jayapura menggelar kursus kaderisasi dasar (KKD) Pemuda, di Margasiswa PMKRI Santo Efrek ,Jayapura,Papua, Sabtu, (12/8).
Salah satu materi yang disampaikan dalam yang diikuti 20 peserta itu adalah kursus ini adalah dasar-dasar jurnalistik dan pembuatan press release yang menghadirkan pemateri Jurnalis Papua Alfonsa Wayap.
Menurut Alfonsa, jurnalistik berhubungan erat dengan organisasi karena banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan di organisasi perlu dipublikasikan untuk diketahui publik.
Kendati demikian, Alfonsa berpendapat bahwa pelatihan jurnalisme dasar seringkali diabaikan dalam organisasi bahkan tidak menjadi perhatian khusus.
” Saya melihat bagian ini yang sering luput. Apalagi mereka yang masuk dalam dunia organisasi, pasti akan banyak kegiatan-kegiatan yang sifatnya ekstenal dan internal yang perlu publikasi,” kata Alfonsa.
Kata Alfonsa, pengetahuan dasar jurnalistik penting diketahui para organisator terutama Pemuda Katolik karena bekal jurnalistik bisa dipakai dalam berbagai pertemuan yang membutuhkan penjelasan-penjelasan yang singkat dan padat.
Jurnalis pegiat literasi ini menjelaskan bahwa seringkali peristiwa-peristiwa penting yang diikuti oleh Pemuda Katolik, tidak diikutsertakan wartawan, sehingga perlu juga pengetahuan tentang pembuatan press release yang dasarnya adalah pengetahuan dan teknik jurnalistik
“Kemampuan jurnalistik dan literasi penting untuk Pemuda Katolik karena dalam situasi apapun termasuk saat melakukan audiens dengan instansi atau tokoh tertentu misalnya, dan tidak bisa menghadirkan jurnalis, maka, di situlah peran anggota untuk membuat rilis dan kirim ke kawan-kawan jurnalis,” ujar Alfonsa.
Menurut pengamatan Alfonsa, banyak informasi kegiatan dikirim ke media sosial tapi yang dikirim hanyalah foto tanpa ada penjelasan.
“Kebanyakan setelah audiens atau sejeninya, foto-foto pertemuan dibagi ke grup-grup WhatsApp, tanpa ada keterangan tertulis. Nah, mulai hari ini dan selanjutnya, Pemuda Katolik diminta mempersiapkan kader-kadernya dalam hal membuat rilis,” tegas Alfonsa.
Kepada para peserta kursus kaderisasi yang adalah mahasiswa-mahasiswi Katolik itu, Alfonsa membekali dengan teori dasar jurnalistik yang lazim digunakan yaitu unsur 5 W+ 1 H. Usai menjelaskan, kepada peserta diminta langsung menulis rilis kegaitan KKD yang telah diikuti.
Alfonsa mengaku bahwa sejumlah pengalamannya mengisi kelas jurnalistik selalu diawali dengan teori dasar dan setelah peserta langsung mempraktikan dengan membuat berita atau rilis.
Di era digital ini, kata Alfonsa membuat rillis tidaklah terlalu sulit, lebih gampang dan cepat, asal paham isi dan pesan dari audiens tersebut. Ia menambahkan, Pemuda Katolik harus perbanyak giat literasi yakni membaca dan berlatih menulis, tidak cukup hanya tahu unsur 5 W + 1 H.
Kelas rilis mendapat tanggapan dua peserta yaitu Golda Bosawer dan Yopinus B. Malyo, Keduanya merasa tertarik dan ingin fokus belajar jurnalistik dan bergabung dalam komunitas literasi. Keduanya berharap, Organisasi Pemuda Katolik dapat menjadi rumah belajar bagi mereka dan di situ mereka mendapatkan bimbingan.
“Kami merasa penting sekali berliterasi. Sebab, mau menulis rilis, kami juga harus banyak membaca. Kami sepakat dengan pemateri, untuk menulis rilis yang baik, tidak cukup hanya tahu unsur 5 W + 1 H. Harus terus berlatih menulis, banyak membaca. Malam ini, kami disadarkan, literasi itu penting, kami berkomitmen akan terus belajar.”
Ketua Komcab Kota Jayapura, Simon Petrus Bame dalam keterangannya mengakui, bahwa materi jurnalistik penting diberikan dalam kursus pengkaderan.
”Saya rasa bagian ini yang kurang dan mesti anggota Pemuda Katolik perlu untuk dibekali. Itu sebabnya, KKD ini, kami beri kelas khusus pembuatan rilis. Berangkat dari pengalaman, setiap ada kegiatan kami, kadang berlalu begitu saja, tanpa ada yang membuat semacam rilis,” tegas Simon.
Kelanjutan dari kelas menulis Press Realese ini, Simon berkomitmen dapat bekerjasama dengan PLII guna pendapingan berkelanjutan terkait literasi bagi anggota Pemuda Katolik Cabang Kota Jayapura.
Diakhir kelas, Alfonsa memberikan empat buku tiga diantaranya berjudul, “Perjalanan Jurnalistik dari Kampung ke Kampung Jilid I dan II (2012). Dan Mahir Berjurnalistik.” Alfonsa salah satu penulis dalam Buku jilid I, termasuk
“Saya berharap dengan pemberian buku ini, ada inspirasi baru dan terus melek literasi. Pesan saya, membaca itu penting, akan menambah kosa kata dalam menulis,”tutup Alfonsa. [] AJW.