TIFFANEWS.CO.ID,– Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kota Jayapura, Jean Henrik Rollo mengatakan kondisi masyarakat adat saat ini sangat membutuhkan lembaga yang representatif untuk menyuarakan kepentingan masyarakat adat. Lembaga yang dimaksudkan itu, salah satunya adalah Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA)
Hal ini disampaikan Kadis Pertanian Kota Jayapura Jean Henrik Rollo usai bertemu dan berdiskusi dengan Sekretarsi Fraksi NasDem DPRD Kota Jayapura, Pares L. Wenda, Jumat,(22/9).
Dalam pertemuan itu, Pares L. Wenda mengawali diskusi dengan memaparkan gagasan pembentukan Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) Port Numbay oleh Fraksi NasDem.
Menurut Kadis, kondisi yang dialami masyarakat adat saat ini, bukan sebagai pemilik yang mengelola lahannya, walau mereka sebagai pemilik suatu wilayah.
“Kita sadari bahwa masyarakat adat di sebuah tempat itu artinya dia pemiliknya. Namun, kondisi sekarang, pemilik tinggal di tempatnya, tapi bukan pemilik yang mengelola lahannya,” kata Jean Rollo.
Dia menjelaskan, situasi yang menyebabkan masyarakat adat bukan pemilik lahan, merupakan sebuah kesalahan karena seharusnya pemilik yang mengelolah.
“Kondisi ini kita harus ubah. Kita butuh lembaga yang representatif. Walaupun itu organisasi sosial, tetapi yang diperlukan adalah penguatan kapasitas kepada masyarakat adat tentang situasi rill yang saat ini terjadi di tempat kita,” katanya.
Dikatakannya, realitas yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat adat saat ini hampir tak berdaya. Masyarakat adat pun, lanjutnya, tidak tahu kepada siapa mereka berharap masalah dapat diselesaikan.
“Semua orang bicara tentang masyarakat adat. Tapi tidak menemukan solusi konkritnya,”ujarnya.
Menurutnya, lembaga semacam GTMA yang akan dibentuk, dan diakui merupakan wadah yang benar-benar bisa mengayomi masyarakat adat secara keseluruhan.
Lembaga ini setidaknya dapat membuat masyarakat menyadari potensi di tempatnya dan mengelolahnya sendiri.
Dia menjelaskan, perhatian terhadap masyarakat adat dimulai dari pengklasifikaian potensi di wilayah adat masing-masing, agar boleh mengelolah sesuai potensi dan hasilnya bisa menghasilkan uang dan kesejahteraan pun dapat dirasakan.
“Kita mulai dari situ untuk membangun diri, keluarga. Yang juga dan juga masyarakat luas di Port Numbay Tabi dan Provinsi Papua. Kedepan bisa tertata rapi setelah mengenal potensi di setiap tempat, ” ujarnya.
Kata Kadis Pertanian, apabila lembaga ini telah terbentuk melalui SK Wali Kota, siapa saja yang terlibat di dalamnya harus memiliki kesadaran akan pentingnya lembaga ini.
”Anda, saya dan kita semua penting dalam kerja-kerja selanjutnya. Begitu juga dengan saudara-saudara yang lain, supaya, kita dapat bersama-sama benahi supaya menjadi lebih baik lagi. Demi kebaikan masyarakat adat dan kita semua di kota ini,” ujarnya.
“ Terlepas saya sebagai kepala dinas pertanian, dari pandangan saya sebagai masyarakat adat, saya rindu adanya lembaga ini yang dapat melindungi hak-hak masyarakat adat. Supaya masyarakat adat bisa bernyawa. Bila dilihat sekarang ini, kitong sekakan jalan dengan badan saja, tapi hidup tidak ada,”lanjutnya.
Disela diskusi, Sekretaris Fraksi NasDem Pares berharap dalam dalam waktu dekat Pj Wali Kota dapat menerbitkan SK pembentukan GTMA.
” Terkiat SK, saya pikir, pemerintah ini ada untuk masyarakat. Jadi, ketika lembaga itu penting bagi kemaslahatan orang banyak, terutama masyarakat adat di Port Numbay. Yang penting kita beri gambaran adanya lembaga ini dan fokus kerja kedepan seperti apa? Pasti beliau respon. Diharapkan lebih cepat, lebih baik,”tutup Jean Rollo.
[] Alfonsa Wayap