TIFFANEWS.CO.ID,- Banjir yang melanda kampung-kampung di distrik Yalengga dan Wosiala di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan 28 September hingga 01 Oktober 2023 meninggalkan dampak bagi warga yang hingga kini belum tertangani.
Melalui rilis yang diterima media ini, Jumat,(20/10) dari Mageya Vincenth Khagamolani Wandikbo, A.Md, ST mewakili intelektual Walak Mbardlima, pihaknya merasa penting untuk menyikapi situasi pasca banjir ini.
”Kami sangat prihatin atas musibah yang telah menimpah dan melanda orangtua kami di Lembah Baliem. Terutama mereka yang bermukim di pinggiran Kali Baliem. Untuk itu, mohon perhatian serius dari pemerintah daerah setempat,”pintanya.
Dikatakannya, akibat curah hujan yang tinggi pada akhir hingga medio Oktober, membuat sungai meluap masuk ke beberapa titik dimana terdapat fasilitas publik.
Beberapa distrik yang terkena dampak banjir diantaranya, Distrik Silo Karno meliputi Kampung Apnay Kosili, Kampung Holasili, Kampung Pokma, dan beberapa kampung terdekat lainnya.
Menurut data yang dihimpun komunitasnya, Distrik Dilo Karno Doga, Distrik Pyramid, Distrik Yalengga terdiri dari Kampung Wananuk 1 dan Wananuk 2, Kampung Marli, Kampung Akorek.
Terdapat sejumlah kampung yang belum didata diantaranya termasuk Distrik Wosiala bagian pinggir kali Baliem. Distrik Kurulu bagian pinggir kali Baliem. Dan ada juga distrik bagian Kota.
Dampaknya terhadap fasilitas publik berupa gereja Katolik dan beberapa Klasis lainnya, gedung sekolah terendam air, kantor kampung, pemukiman warga, kandang ternak, kebun ubi dan puskesmas terendam air. Warga yang mengantungkan hidupnya pada kebun, gagal panen.
Menurut keterangan warga yang disampaikan Vincenth pada rilisnya, adanya banjir semacam itu, cukup membuat warga panik. Pasalnya, sebelumnya jarang terjadi.
Dalam kondisi seperti itu, warga memilih bertahan tinggal. Ada yang ke tetangga yang tidak terkena dampak.
Untuk itu, pihaknya sebagai anak Baliem, meminta agar perlu ada perhatian serius oleh pemerintah darah atas peristiwa tersebut.
“Kami berharap, bencana banjir ini, jangan dianggap biasa saja. Perlu penanganan serius. Kami sangat prihatin dan meminta perhatian dari pemerintah setempat,”tegasnya.
Menurutnya, Bupati Jayawijaya dan dinas terkait segera membentuk tim penanganan musibah banjir, dikoordinasikan dengan dinas terkait serta melakukan pendataan yang lebih serius lagi terhadap korban dan bantuan kemanusiaan boleh tersalurkan.”
Pihaknya meminta setidaknya Dinas Sosial dan Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Jayawijaya, bisa mendata ulang korban bencana lebih rinci lagi. Dengan tujuan dapat membantu warga terkena bencana. [] Alfonsa Wayap