TIFFANEWS.CO.ID,- Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menyerahkan Credential Letter (Surat Kepercayaan) dari Presiden RI Joko Widodo kepada Paus Fransiskus. Penyerahan Surat kepercayaan dilakukan di Ruang Kerja Paus, Istana Kepausan, hari Senin (11/12).
Setelah menyerahkan Kredensial, Dubes RI diajak ke kamar kerja Paus. Pada kesempatan itu, Dubes RI menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo, Menlu Retno LP Marsudi, rakyat Indonesia, dan umat Katolik Indonesia.
Disampaikan pula undangan Presiden RI dan Konferensi Wali Gereja Indonesia kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Duta Besar juga menyampaikan rencana Presiden Jokowi untuk ke Vatikan.
“Kami tunggu dengan senang hati kedatangannya,” kata Paus.
Sebenarnya, Presiden Jokowi bertemu Paus Fransiskus saat menghadiri Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28), di Dubai, Uni Emirat Arab, awal Desember lalu. Tetapi, karena alasan kesehatan Paus membatalkan kehadirannya.
Berbagai topik
Selama sekitar 15 menit, Paus dan Dubes RI berdikusi tentang berbagai topik, baik masalah dalam negeri Indonesia maupun internasional.
Topik dalam negeri Indonesia antara lain soal hubungan antar-umat beriman, tentang budaya Indonesia yang sangat beragam, tentang dunia pendidikan, soal kemanusiaan, juga soal lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Paus Fransiskus sangat peduli pada penyelamatan lingkungan dan alam serta perubahan iklim. Pada tahun 2015, Paus menulis ensiklik (surat edaran) berjudul Laudato Si (Puji Bagi-Mu). Ensiklik tersebut berisi tentang perlindungan lingkungan dari pemanasan global.
Kemudian, tanggal 4 Oktober 2023, Paus menerbitkan nasihat apostolik (Apostholic Exhortation) berjudul Laudate Deum (Pujilah Tuhan).
Saat membahas masalah Internasional, Paus dan Dubes RI mendiskusikan tentang situasi terakhir di Timur Tengah, perang antara Israel dan Hamas. Kata Paus, perang sesungguhnya adalah kekahan. Kekalahan kemanusiaan.
Karena itu, Paus Paus kembali mengatakan, harus ada solusi damai. Tentang perlunya solusi damai, Dubes RI mengatakan, sikap dan posisi Indonesia sama dengan Vatikan, yakni mendorong penyelesaian damai. Dan sekarang, memberikan bantuan kemanusiaan.
Paus mengatakan solusi dua negara diperlukan untuk Israel dan Palestina. Kata Paus, tentang hal ini sudah disepakati di Oslo, tapi tak pernah direalisasikan.
Dubes RI juga menyampaikan pada Paus bahwa Indonesia sejak semula mendukung solusi dua negara: Israel dan Palestina.
“Mereka adalah dua orang yang harus hidup bersama. Dengan solusi bijak itu, dua negara,” kata Paus.(*bn)
Foto : Vatican Media