TIFFANEWS.CO.ID,- Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., mefasilitasi pertemuan antara mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Jaringan Internet Merauke dengan Perwakilan PT. Telkom Merauke.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Papua Selatan, Rabu (17/1) itu, merupakan realisasi dari janji Pj Gubernur Apolo Safanpo di hadapan mahasiswa yang melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur Papua Selatan, Selasa (16/1).
Saat itu, Apolo berjanji akan memanggil pihak Telkom untuk melakukan klarifikasi secara langsung kepada para massa demonstrasi,
Dalam pertemuan bersama mahasiswa, masyarakat dan PT Telkom Merauke ini, Pj Gubernur langsung memimpin jalannya pertemuan yang juga dihadiri Forkopimda Papua Selatan.
“Pertama, kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak Ibu atas kehadirannya memenuhi undangan yang kami sampaikan kemarin berkaitan dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat terkait hilangnya jaringan internet,” ujar Apolo Safanpo.
Atas aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan, dalam hal ini Pj. Gubernur merespon langsung serta meminta pihak PT. Telkom datang dan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya kepada para audiens yang hadir.
“Kita dapat mencari solusi untuk mendapatkan langkah – langkah perbaikan dan selama menunggu perbaikan kita bisa melakukan backup untuk membantu aktivitas masyarakat yang menggunakan jaringan internet,” tegas Apolo Safanpo.
Kepada para perwakilan yang hadir, Antonius Joko Sritomo selaku General Manager Witsel Telkom Papua menjelaskan bahwa kabel benar-benar putus.
“Kabel optik yang berada pada kedalam 40 meter di bawah permukaan laut telah putus karena aktivitas perairan yang tidak bisa dikontrol, dengan jumlah kapal yang melintas disitu cukup banyak.” jelas Antonius
Dia mengatakan, pihak Telkom tidak tinggal diam dan sudah mengupayakan agar kabel optik akan ditambahkan menjadi 2 jalur dengan estimasi waktu sampai 2025 mendatang.
Menurutnya, bukan persoalan monopoli, akan tetapi para provider lain dari awal dipersilahkan untuk masuk ke Papua, tetapi ketika mengetahui nilai anggaran yang dibutuhkan mereka langsung menolaknya karena terlalu besar.
Selain itu, ditegaskan juga agar masyarakat Kota Merauke tahu kalau Telkom juga rugi kurang lebih mencapai ratusan miliar.
“Sebenarnya kita juga harus patut bersyukur karena, di Merauke masih bisa mendapatkan jaringan internet dibandingkan dengan saudara-saudari kita yang berada di daerah pegunungan yang jaringannya tidak ada sama sekali dan disini kami juga rugi hingga ratusan miliar.” tegasnya
Dengan bukti yang telah ditunjukan, perwakilan masa aksi yang terdiri dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat bersama Forkopimda merasa cukup puas, hanya tetap merasa kecewa akibat kejadian yang telah terjadi berulang-ulang kali.
Pihak Telkom juga mengajak perwakilan mahasiswa, masyarakat, dan wartawan agar dapat melihat secara langsung proses pengerjaan bersama mereka hingga tanggal 8 Februari nanti.
Pihak Telkom juga sudah memberikan solusi dengan dipasangnya titik – titik internet gratis bagi mahasiswa, masyarakat dan Pelaku UMKM.
Pj Gubernur Apolo Safanpo di akhir pertemuan memberikan ruang kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat. (Djo)