TIFFANEWS.CO.ID,-Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo berikan seruan penting untuk menjaga kebhinekaan sebagai anugerah Tuhan dan warisan leluhur dan dalam rangka Ketahanan Sosial Budaya di Papua Selatan secara khusus dan Indonesia secara umum.
Kata Apolo Safanpo, perbedaan warna kulit, ras, budaya, dan etnis adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa sehingga kebhinekaan sebagai hasil dari karya Tuhan memerlukan perlindungan dan pelestarian dari umat manusia.
Safanpo mendorong semangat itu sebagai upaya bersama untuk menjaga kebhinekaan, memelihara persatuan, dan kesatuan di tengah masyarakat.
“Perbedaan dan Kebhinekaan adalah 100% karya Tuhan Yang Maha Kuasa, Perbedaan Warna Kulit atau Ras, Perbedaan Budaya, Perbedaan Etnis, semua perbedaan di alam semesta adalah ciptaan Tuhan yang maha kuasa. Oleh karena itu barangsiapa yang menentang perbedaan, ia menentang Yang Maha Kuasa,” ujar Apolo pada kegiatan Himpunan Keluarga Jawa Sunda Madura di Wasur II, Merauke (21/1).
Dalam konteks ketahanan nasional, Apolo Safanpo menyampaikan bahwa pemerintah saat ini fokus pada ketahanan sosial budaya. Safanpo menggunakan analogi penyakit atau virus untuk menjelaskan konsep ini.
Dijelaskannya, Jika ancaman berasal dari luar, langkah-langkah preventif seperti penggunaan masker dan mencuci tangan dapat diambil. Namun, jika ancaman sudah muncul di dalam masyarakat, diperlukan aktivasi sistem imunitas sosial budaya.
Ketahanan sosial budaya, serupa dengan pertahanan tubuh, memerlukan pendekatan yang bijaksana. Safanpo menyoroti bahwa TNI dan Polri dapat menghadapi ancaman dari luar, tetapi jika ancaman berasal dari dalam masyarakat, pendekatan represif tidak akan efektif.
Solidaritas, harmoni, dan kebersamaan dianggap sebagai kunci untuk melawan ancaman ini, dengan saling menghormati dan menghargai sebagai landasan utama.
Safanpo mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menjaga kebhinekaan sebagai anugerah Tuhan dan warisan leluhur.
Pemerintah Provinsi Papua Selatan menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan semua komponen masyarakat dan paguyuban nusantara di wilayah Papua Selatan, sebagai langkah konkrit untuk memperkuat kebersamaan dan kebhinekaan di tingkat lokal.
“Bhineka itu bersifat given dan telah diturunkan dari atas, tidak ada manusia di kolong langit yang bisa menciptakan kebhinekaan karena kebhinekaan merupaka buah tangan Tuhan dan tunggal ika adalah kebersatuan dari waktu ke waktu yang harus kita jaga,” ujarnya lagi saat HUT ke I Provinsi Papua Selatan di Taman Mandala (11/11/2023).
Dengan seruan – seruan itu, Apolo Safanpo mengharapkan masyarakat dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari, untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis menuju Papua Selatan sejahtera. (Ron)