TIFFANEWS.CO.ID – Dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Provinsi Papua Selatan Tahun 2024, dr. Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, MKM, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, menyampaikan keprihatinan bahwa Indonesia kini termasuk dalam negara berisiko tinggi untuk terpapar penyakit polio pada anak-anak.
Meskipun Indonesia sebelumnya telah memperoleh sertifikat bebas polio pada 2014, kejadian rumpun layu atau Acut Flaccid Paralysis (AFP) pada tahun 2022 menjadi peringatan akan potensi bahaya tersebut.
“Kita terus mengalami kejadian luar biasa (KLB) polio, mulai dari Aceh pada tahun 2022, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan kini Provinsi Papua menjadi sorotan dengan kasus di Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan saat ini di Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Asmat,” ungkap dr. Prima, Senin (27/5/2024).
Polio, yang disebabkan oleh poliovirus, merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Karena itu, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk melaksanakan kegiatan tambahan Pekan Imunisasi Nasional polio di beberapa wilayah Indonesia yang belum melaksanakan PIN.
“Terdapat 33 provinsi yang harus melaksanakan PIN Polio ini. Penyelenggaraannya akan dilakukan dalam dua tahap, pertama di seluruh tanah Papua, dan sisanya akan dilaksanakan di 27 provinsi lainnya pada bulan Juli,” tambahnya.
dr. Prima juga mengungkapkan bahwa beberapa kasus telah terjadi di wilayah Papua, dengan 9 kasus di Papua Tengah, 1 kasus di Papua Pegunungan, dan 1 kasus di Papua Selatan.
Langkah-langkah antisipasi yang diambil Kementerian Kesehatan diharapkan dapat meminimalisir risiko penyebaran polio di Indonesia, sehingga kesehatan anak-anak dapat terlindungi dengan baik. (Djo)