TIFFANEWS.CO.ID,- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Selatan menggelar Media Gathering bersama Komunitas Wartawan Daerah (KWD) dan Organisasi Kepemudaan serta Mahasiswa-Mahasiswi di Kabupaten Merauke, Senin (14/10/2024).
Kegiatan membahas persoalan terkait cara menyikapi informasi dan pemberitaan tidak benar atau hoax serta temuan kasus ujaran kebencian menjelang pemilihan kepala daerah.
Kordinatoor Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Papua Selatan Ahmad Muhasir, S.E.,M.Si dalam sambutannya mengajak kerjasama pihak-pihak media untuk bahu-membahu menyukseskan Pilkada 2024.
“Kami saja Bawaslu Papua Selatan tidak bisa berdiri sendiri tidak bisa berjalan melakukan pekerjaan pengawasan pemilihan tanpa harus melibatkan semua stakeholder, terutama media dan masyarakat” ucapnya.
Menurutnya media adalah wajah karena dengan media masyarakat bisa memiliki pengetahuan, mengedukasi dan menginput infromasi, serta belajar bagaiamana proses politik yang benar.
Ahmad mengungkapkan beberapa temuan Bawaslu mengenai pelanggaran dalam tahapan kampanye dengan beberapa kategori pelanggaran, seperti politik uang, ujaran kebencian, dan netralitas yang dilakukan oleh ASN.
“Salah satunya di Provinsi, ada 3 temuan, di Boven Digoel ada 3, lalu di Asmat PPD yang tidak netral, dan di Merauke Kepala Distrik juga tidak netral,” ungkapnya
Ia berharap kepada pemuda, mahasiswa, dan media agar bisa komitmen mengugah kembali untuk menyukseskan Pilkada 2024.
Menurutnya Bawaslu tidak bisa sukses tanpa campur tangan media, apalagi di daerah terpencil yang tidak bisa diakses. (Djo)