TIFFANEWS.CO.ID – Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, menekankan pentingnya penerapan pendidikan kurikulum muatan lokal dalam rangka penguatan profil Pancasila. Hal itu disampaikannya saat membuka workshop kurikulum muatan lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan di Hotel Halogen Merauke, Rabu (20/11/2024).
Dalam sambutannya, Agustinus menegaskan pentingnya pelaksanaan kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan kearifan lokal masing-masing daerah. Menurutnya, penerapan kurikulum ini tidak hanya berlandaskan teori, tetapi juga melibatkan masyarakat, orangtua murid, dan pemangku adat setempat.
“Guru-guru yang bertugas berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sementara kurikulum muatan lokal berbasis pada keunikan daerah tempat mereka mengajar,” kata Agustinus.
“Untuk itu, komunikasi dengan komunitas adat sangat penting agar pengajaran seni, tari, budaya, dan kearifan lokal lainnya dapat dipahami dan diterapkan dengan baik,” tambahnya.
Agustinus juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat agar kurikulum muatan lokal dapat diterapkan dengan lancar dan efektif. Hal ini, menurutnya, akan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan daerah mereka.
Lebih lanjut, Agustinus menyatakan bahwa penguatan kurikulum muatan lokal dapat menjadi solusi untuk berbagai tantangan sosial, politik, dan pembangunan di masa depan.
“Jika kita semua memahami kearifan lokal, kita dapat menjalin kesatuan, persatuan, dan kerjasama yang harmonis di masyarakat,” ujarnya.
Agustinus juga menambahkan bahwa muatan lokal bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan potensi budaya daerah, serta memperluas pengetahuan peserta didik sesuai dengan kondisi lokal. Kurikulum ini juga memberikan ruang bagi para guru untuk berinovasi dan mendorong siswa untuk belajar secara mandiri.
“Melalui workshop ini, saya berharap para guru dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum muatan lokal dengan baik di sekolah masing-masing,” harapnya. (Ron)