TIFFANEWS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan bersama Universitas Musamus (Unmus) menggelar Focus Group Discussion (FGD) tahap dua di Merauke pada Kamis (12/12/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan dan Inovasi Daerah (BAPERINDA) Papua Selatan, bekerja sama dengan Unmus, untuk menyusun Kajian Strategis dan Kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, yang membuka acara tersebut, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan kebijakan pembangunan pariwisata yang efektif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Penyusunan kebijakan ini harus didasarkan pada kajian yang mendalam agar menghasilkan strategi pengembangan yang inovatif dan relevan dengan potensi lokal,” ujar Guritno.
Dia juga menjelaskan bahwa tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Salah satu aspek penting, menurut Guritno, adalah memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal.
Guritno menambahkan bahwa pengembangan destinasi wisata harus merata di empat kabupaten wilayah Papua Selatan, yaitu Kabupaten Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Kabupaten Merauke. Dengan demikian, diharapkan seluruh masyarakat dapat merasakan dampak positif dari program ini.
Pemerintah Provinsi Papua Selatan berkomitmen untuk mendukung riset dan inovasi melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor 1723-BPS-11-W-2023. Universitas Musamus sebagai mitra strategis memiliki peran penting dalam menyediakan kajian akademik yang mendalam untuk mendukung pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.
“Harapan kami, hasil FGD ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing daerah, dan memperkuat pemanfaatan keunikan budaya serta sumber daya alam Papua Selatan,” jelas Guritno.
Dia juga menegaskan bahwa FGD ini merupakan langkah awal yang strategis dalam merancang pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. Pemerintah juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk mendukung pembangunan di berbagai sektor lainnya.
Selain itu, FGD ini menjadi wujud komitmen bersama untuk menjadikan Papua Selatan sebagai destinasi wisata unggulan.
“Dengan kolaborasi yang kuat, Papua Selatan berpotensi menjadi salah satu tujuan wisata nasional dan internasional yang berdaya saing tinggi,” ujar Guritno. (Ron)