TIFFANEWS.CO.ID – Ketua RT 14 RW 4 Kelurahan Maro, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, George Rumaropen, menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya perhatian dari pemerintah kabupaten maupun provinsi terkait banjir yang terus berulang di wilayahnya.
Dalam wawancara George menegaskan bahwa warga di lingkungan Jalan Kimam, Jalan Asmat, dan Jalan Mappi telah berkali-kali menghadapi banjir tanpa ada langkah nyata dari pihak terkait.
“Saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi,” ujar Gorge dengan tegas pada Senin (6/1/2025).
Banjir yang melanda wilayah tersebut sering terjadi hingga empat hingga lima kali dalam setahun, terutama di awal dan akhir tahun. Kondisi ini diperburuk oleh hujan deras yang berbarengan dengan air pasang, sehingga banjir dapat bertahan hingga berminggu-minggu.
Menurut George, dangkalnya drainase induk menjadi salah satu penyebab utama lambatnya surut air di wilayahnya. Ia pun berharap agar pemerintah daerah dapat melakukan pengerukan drainase atau membangun talud, sebagaimana telah dilakukan di wilayah lain.
“Kami berharap dinas terkait bisa membantu kami dengan melakukan pengerukan drainase atau membangun talud seperti di wilayah lain. Kenapa di tempat kami tidak bisa dibangun seperti itu?” ungkapnya.
Ia juga menyoroti tidak adanya bantuan yang diberikan kepada warga terdampak banjir, baik berupa material maupun penanganan jangka panjang. Hal ini menambah beban warga yang harus berjuang sendiri menghadapi dampak banjir setiap kali hujan deras melanda.
“Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai warga terus menjadi korban tanpa ada solusi yang nyata,” tutup George.
Banjir yang terus berulang ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menjadi bukti perlunya tindakan konkret dari pemerintah daerah. Warga berharap keluhan mereka tidak lagi diabaikan dan segera ada langkah nyata untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah RT 14, Kelurahan Maro. (***)