TIFFANEWS.CO.ID – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahannya untuk melakukan evaluasi kinerja secara menyeluruh. Dalam apel perdana yang digelar di halaman Hotel Asmat, Merauke, pada Senin (8/4/2025), Apolo menegaskan pentingnya pencapaian target kegiatan dan serapan anggaran yang harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Namun, di balik pesan tegas tersebut, muncul pertanyaan mendalam tentang sejauh mana evaluasi tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja ASN dan pelaksanaan anggaran yang selama ini kerap terhambat. Apolo sendiri mengungkapkan bahwa jika realisasi kegiatan dan anggaran tidak sesuai dengan grafik yang telah direncanakan, maka itu menunjukkan adanya keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan.
Apolo menegaskan, seluruh perangkat daerah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilingkungan masing-masing OPD, target pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pelaksanaan pekerjaan dan serapan anggaran triwulan I pada Januari-Maret 2025.

“Realisasi kegiatan dan realisasi anggaran grafiknya harus sesuai dengan perencanaan pelaksanaan anggaran, karena kita baru memasuki triwulan II,” ujar Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo.
Pernyataan Gubernur yang menginginkan seluruh perangkat daerah melakukan evaluasi, termasuk pelaporan hasil kegiatan dan serapan anggaran dari triwulan I, patut dicermati lebih lanjut. Pasalnya, meskipun evaluasi itu menjadi langkah penting dalam mengukur kinerja, kenyataannya, banyak OPD yang masih kesulitan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan. Keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan rendahnya serapan anggaran menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sekda diharapkan untuk mempersiapkan evaluasi secara terpusat di kantor gubernur, namun hal ini akan sia-sia jika tidak ada tindak lanjut yang konkret untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem birokrasi. Mengingat masih adanya disparitas dalam pelaksanaan program antara OPD, bagaimana evaluasi yang dilakukan bisa benar-benar memberikan perubahan yang signifikan?
Sebuah catatan penting adalah bahwa anggaran yang tidak terserap atau terlambat dalam pelaksanaannya mencerminkan tidak hanya ketidakmampuan, tetapi juga kesalahan dalam perencanaan dan pengawasan. Jika ASN di Papua Selatan ingin benar-benar melaksanakan tugas pemerintahan dan pelayanan publik dengan baik, maka evaluasi tidak boleh berhenti hanya pada laporan, melainkan harus diikuti dengan langkah-langkah perbaikan nyata di lapangan.
Sebagai ASN, tugas utama mereka adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Namun, jika serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan tidak tercapai, itu menunjukkan bahwa ada yang salah dalam sistem pengelolaan yang ada. Apakah evaluasi yang dilakukan oleh Gubernur akan mampu mengubah pola pikir dan kebiasaan birokrasi yang selama ini berjalan lamban, atau justru menjadi lip service semata?
Tantangan terbesar bagi Gubernur Apolo Safanpo adalah memastikan bahwa evaluasi yang dimaksud benar-benar membawa perubahan, bukan sekadar retorika tanpa aksi. (Ron)