TIFFANEWS.CO.ID – Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, memberikan ide mengenai sejumlah program strategis yang bisa dilaksanakan di kampung-kampung untuk meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat, agar mereka tidak merasa perlu meninggalkan kampung halaman mereka. Salah satu program yang diusulkan adalah budidaya pohon tifa, tanaman yang memiliki nilai ekonomi dan budaya tinggi.
Paskalis menyarankan agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pelestarian tanaman tifa dan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan budidayanya.
“Pohon kendara (tifa) itu ada tumbuhan khusus dan tumbuhan itu perlu dilestarikan,” ujar Paskalis Senin (14/4/2025) di Merauke.
Selain itu, Wagub Paskalis juga menyarankan agar masyarakat didorong untuk mengembangkan keterampilan seperti tenun ikat. Menurutnya, keterampilan ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkaya budaya lokal yang menjadi identitas penting bagi masyarakat Papua Selatan.
“Program tenun ikat ini bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan masyarakat betah di kampung mereka dan tidak berpikir untuk migrasi ke kota,” katanya.
Paskalis juga menyoroti isu meningkatnya tindakan kriminal seperti pencurian dan pemulungan yang terjadi di kota-kota besar. Menurutnya, banyak dari pelaku kriminal tersebut adalah migran yang datang dari berbagai kabupaten.
Untuk itu, Paskalis meminta para bupati di Papua Selatan untuk lebih serius dalam mengatur migrasi penduduk di wilayah mereka. Ia mendorong agar masing-masing kabupaten dapat membuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang penertiban penduduk, agar tidak ada lagi masyarakat yang merasa perlu untuk berpindah dari kampung ke kota.
“Bupati harus memastikan bahwa masyarakat di kampung-kampung dapat hidup dengan baik, sehingga mereka tidak memilih untuk pindah ke kota,” tegas Paskalis.
Dengan program-program seperti budidaya pohon tifa dan pengembangan keterampilan tenun ikat, Paskalis berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan menjaga agar masyarakat kampung tetap tinggal dan berkembang di tanah kelahiran mereka. (Ron)