TIFFANEWS.CO.ID,- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Harapan Nabire, mendapat kunjungan dari tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dalam rangka melakukan evaluasi lapangan, Kamis (29/09/2022).
Tim LLDIKTI berkunjung ke STIE Pelita Harapan untuk memeriksa dokumen pengajuan membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Nabire yang diajukan melalui Yayasan Pelayanan Pelita Medimi (YAPPEMED).
Kegiatan yang berlangsung di SMK Petra Nabire, dihadiri, pihak YAPPEMED, pimpinan Sekolah, para calon Dosen, Tim LLDIKTI yang terdiri dari Staf Kementerian, Dosen UGM, Dosen UI serta perwakilan Wilayah XIV Maluku, Papua dan Papua Barat.
Kegiatan diawali doa pembuka oleh Pdt Obet Obaipa, S.Th dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Yayasan YAPPEMED, Yoram Dengei,S.Ab.
Dalam sambutannya, Yoram Degei mengatakan, pihaknya menghadirkan STIE Pelita Harapan di Nabire karena melihat fakta yang ada di Meepago bahwa tidak ada jurusan ekonomi manajemen, akibatnya banyak anak-anak dari wilayah Meepago khususnya Nabire yang bersekolah ke luar Nabire seperti Jayapura, Manokwari hingga luar Papua.
Dengan adanya STIE Pelita Harapan ini tentu memberikan harapan baru bagi generasi muda di kabupaten Nabire maupun di wilayah Meepago agar tidak perlu jauh-jauh ke luar Nabire untuk melanjutkan pendidikan tetapi cukup di STIE Pelita Harapan Nabire.
“Kehadiran Provinsi Papua Tengah akan sangat baik bagi pertumbuhan pendidikan di wilayah Papua Tengah, kehadiran STIE Pelita Harapan Nabire hadir untuk mempersiapkan SDM bagi generasi muda di Provinsi Papua Tengah,” kata Yoram
Yoram Degei mengharapkan kepada tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, untuk menjawab kebutuhan rakyat Papua Tengah kami sangat membutuhkan sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Pelita Harapan ini.
“Mohon ijin operasionalnya dipercepat karena seluruh warga Papua Tengah sangat membutuhkan kehadiran sekolah ini,”katanya.
“Kami juga telah siapkan berbagai sarana dan prasarana seperti lokasi kampus, ruang belajar, perpustakaan dan aset lainnya yang telah dimiliki oleh Yayasan,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Pendiri YAPPEMED, Deki Degei, SE., MM., menambahkan, kehadiran tim visitasi dari LLDIKTI ini untuk memeriksa semua dokumen, aset sarana dan prasarana dan selanjutnya.
Menurutnya, kekurangan lainnya akan dilengkapi secepatnya agar kehadiran Provinsi Papua Tengah selaras dengan kehadiran STIE Pelita Harapan Nabire.
Profesor Mahfud Solihin, SE, M.Acc, Oh.D, Ak, CA, perwakilan dari tim visitasi LLDIKTI menyampaikan, pihaknya hadir di Nabire Papua Tengah atas tugas untuk melihat bukti fisik yang pernah dikirim dalam rangka pengurusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Pelita Harapan.
“Kami juga akan periksa bukti asli yang melingkupi aspek keuangan, dengan memeriksa rekening Yayasan serta keuangan lainnya. Lalu Dra Lena Elitan didampingi Dewi Paska S, Dit, akan memeriksa aspek umum meliputi sarana dan prasaranan,” kata Mahfud yang juga Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) itu.
Sementara Dr.Rizky Aldilla dari Universitas Pancasila didampingi dengan Osvaldo Sativa selaku Dit Kelembagaan akan memeriksa aspek hukum, akta notaris, sertifikat tanah dan surat ijin lainnya, juga jumlah dosen tetap, gedung belajar, struktur organisasi dan lain-lain.
Sementara Perwakilan Kopertis Wilayah XIV Maluku, Papua dan Papua Barat, Eko Yun Susilo, MM dalam sambutannya, menyampaikan bahwa di wilayah Kopertis XIV Maluku Papua dan Papua Barat telah memiliki 70-an lebih Perguruan Tinggi namun kebanyakan belum sah legalitasnya, maka sudah dinonaktifkan.
“Dalam kesempatan ini, saya bangga kepada YAPPEMED atas semangat yang luar biasa dalam perjuangannya menghadirkan STIE Pelita Harapan di kabupaten Nabire, sebab beberapa waktu lalua ada perwakilan dua orang yang hadir di Kantor Pusat Wilayah XIV di Biak,” katanya.(*)