TIFFANEWS.CO.ID,- Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura mengadakan pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-tanah Papua, di Hotel Grand Abe Jayapura, Rabu (19/10).
Pertemuan yang dihadiri oleh para rektor dari seluruh universitas di tanah Papua ini mengusung tema “Tanggung Jawab Perguruan Tinggi di Tanah Papua Untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berkualitas” sebagai fokus pembahasan.
Selain dihadiri para rektor di tanah Papua, pertemuan ini juga dihadiri oleh Dirjen Diktiristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN. Eng. secara daring dan Ketua LLDIKTI XIV Wilayah Papua dan Papua Barat Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed., TEFL., M.Phil (Oxon) yang hadir secara langsung.
Tujuan diadakannya pertemuan ini secara garis besar adalah membahas tiga poin penting, pertama membahas mengenai persoalan-persoalan yang sering dihadapi universitas yang ada di tanah Papua secara umum seperti akreditasi, sumber daya manusia, tenaga pengajar/dosen dan angka partisipasi kasar pendidikan yang masih rendah.
Kedua mengenai pentingnya untuk menyuarakan kebutuhan seluruh universitas di Papua terkait pendidikan kepada pemerintah pusat secara bersama-sama. Ketiga perlu adanya kerja sama dan gerak bersama seluruh perguruan tinggi di Papua dalam suatu wadah untuk menampung dan menyuarakan kebutuhan dari setiap perguruan tinggi di Papua.
Ketua LLDIKTI XIV Wilayah Papua dan Papua Barat Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed., TEFL mengatakan pertemuan forum rektor ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang kedepannya akan ditindaklanjuti, terutama bagaimana cara untuk meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di tanah Papua.
“Ada 109 perguruan tinggi di tanah Papua, tetapi angka partisipasi kasar pendidikan tingginya baru mencapai angka 11%, artinya masih ada 89% anak Papua yang sudah mencapai usia pendidikan tinggi baik di Papua maupun Papua Barat belum menikmati pendidikan tinggi,” ujar Dr. Suriel S. Mofu saat diwawancara.
Lebih lanjut dikatakan, sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Papua berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah sehingga jumlah mahasiswa drop out tinggi dan yang tidak bisa menikmati bangku kuliah jauh lebih tinggi lagi.
“Sekarang undang-undang sudah berpihak pada pendidikan kita, tetapi tidak akan terlaksana tanpa adanya usulan-usulan konkrit dari pemangku kepentingan terutama dari pimpinan perguruan tinggi untuk dapat memberikan perencanaan atau program-program kedepan dalam kerja samanya dengan pemerintah daerah agar direalisasikan ke dalam peraturan daerah kemudian menjangkau putra putri Papua.”, pungkas Dr. Suriel S. Mofu.
Hasil pertemuan ini adalah pembentukan konsorsium perguruan tinggi se-tanah Papua yang kedepannya akan menjadi wadah bagi perguruan tinggi yang ada di Papua untuk bekerja sama dan menyampaikan suaranya kepada pemerintah pusat. Kemudian pada penhujung acara dilakukan pendandatanganan MoU antara Uncen dengan beberapa perguruan tinggi yang hadir sebagai bentuk komitmen untuk bekerja sama membangun pendidikan di tanah Papua.
“Mari Bapak Ibu kita sama-sama bergandengan tangan, kita sama-sama memajukan pendidikan tinggi di tanah Papua dan kemudian akan berdampak kepada output kita. Bisa memberikan outcome serta manfaat pada masyarakat kita dan pada ujungnya memberikan impact, dampak perubahan kepada suatu keadaan yang lebih baik menuju kemandirian dan kemajuan.”, ucap Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT. (*Sem)