TIFFANEWS.CO.ID, – Masalah persatuan di kalangan pemuda dan upaya mempersiapkan pemuda melalui pendidikan menjadi sorotan seminar bertajuk “Pemuda Papua Sebagai Pahlawan Perekat dan Pemersatu Bangsa”, di Gedung Bela Fiesta, Kabupaten Merauke, Kamis (10/11).
Seminar yang digelar Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik, Hukum dan Keamanan (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda (HSP) ke 94.
Pembicara dalam seminar itu adalah tiga perempuan yaitu, Direktur Perkumpulan Lembaga Advokasi Peduli Perempuan Beastrix Gebse, salah satu perempuan inspiratif Papua Yosefina Iriani Kewamijai dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unmus Yosephin Mekiuw .
Beastrix Gebze dalam paparannya mengatakan, pemuda tidak boleh dikotak-kotakkan karena persatuan yang diperjuangkan pemuda melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober silam menjadi bukti adanya persatuan yang kuat.
“Oleh sebab itu perjuangan yang dilakukan sejak tahun 1928 itu harus dipertahankan sehingga Sumpah Pemuda tidak hancur,” katanya.
Menurutnya, sebagai pemuda Papua harus memiliki yang namanya idealisme, intelektual, prinsip berkorban dan peka terhadap situasi.
Dikatakannya, saat ini terbuka peluang yang sangat besar untuk kalangan pemuda sehingga pemuda harus bisa menjemput peluang itu.
“Peluang dan kesempatan ini bisa digunakan pemuda untuk merangkul rekan-rekan pemuda lainnya melalui keaktifan di dalam organisasi,” harapnya.
Senada dengan Beastrix Gebze, Yosefin Iriani mengatakan masih kurang persatuan di kalangan pemuda menjadi kendala, oleh sebab itu penting untuk bergandengan tangan dan saling merangkul agar cita-cita yang diperjuangkan dapat tercapai dengan baik dan mampu melakukan pengembangan di berbagai bidang, antara lain sektor pertanian dan perkebunan.
Sementara Yosephin Mekiuw menekankan pentingnya pendidikan di kalangan pemuda karena akan bermanfaat bagi masing-masing pribadi.
Menurutnya, peran pemuda dalam percepatan pembangunan khususnya di Papua, harus di sertai dengan sumber daya manusia melalui pendidikan.
“Di era milenial ini, peran pemuda menjadi tonggak percepatan pembangunan bangsa, untuk itu kita perlu mempersiapkan sumber daya manusia di segala bidang,” ujarnya.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Koordinator Bidang Politik dan Pemerintahan Direktorat Polhukam, Ditjen IKP Kominfo RI, Dwi Dianingsih mengatakan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, kegiatan seminar kepemudaan tentunya menjadi momen reflektif untuk meningkatkan antusiasme generasi milenial Papua dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus turut serta dalam percepatan pembangunan kesejahteraan dan sumber daya manusia.
“Selain itu juga, untuk mendorong partisipasi generasi muda Papua untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan pembangunan di Papua,” ucapnya.
Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI juga telah melaksanakan berbagai kegiatan di sejumlah kota di Indonesia, merupakan program dukungan sesuai Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.(Bby)