TIFFANEWS.CO.ID,- Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias B. Mano mengatakan salah satu langkah yang luar biasa dalam perlindungan dan pengawasan terhadap hak-hak masyarakat adat di Port Numbay dengan dibentuknya Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) Kota Jayapura.
Kadis mengatakan hal itu, usai meneriam audensi Sekretaris Fraksi Nasdem DPRD Kota Jayapura Pares L. Wenda dan Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Jayapura, Herry Kabey, di ruang kerjanya Kantor Pariwisata Kota Jayapura, Selasa (12/9).
“Saya melihat satu langka yang luar biasa dalam rangka perlindungan dan pengawasan terhadap hak-hak masyarakat adat di Port Numbay. Harapan kedepan, secepatnya,”ujar Kadis Pariwisata Matias B. Mano kepada media ini.
Menurut Matias, Kota Jayapura sangat rentan dan terus bertumubuh menjadi kota Metropolitan yang akan berpengaru pada adat istiadat di Port Numbay.
“Kota Jayapura sebagai kota transit dari pelabuhan darat dan laut. Kehadiran mereka mempengaruhi adat dan budaya kita di sini. Di samping itu, kota ini terus membangun. Masyarakat merelakan tanah adatnya untuk pembangunan,” kata Matias.
Matias menjelaskan, konsekuensi dari adanya pembangunan dan perubahan adalah banyak hal akan hilang, seperti bahasa dan musik. Demikian juga terjadi pergeseran nilai budaya dan tatanan sosial masyarakat adat di Port Numbay.
“Saya harap dengan adanya GTMA. Di situ ada perlindungan serta pelestarian adat dan budaya kita. Terutama bagaiamana menjaga stastus dan keberadaan sosial kita selaku masyarakat adat.” ujarnya.
Dikatakannya, di tengah hiruk-pikuk pembangunan, krisis identitas masyarakat adat bisa saja hilang dan tidak lagi dihargai.
“Bisa ditilik mulai dari batas-batas kekuasan wilayah adat, itu harus dilindungi. Saya khawatir suatu-waktu hanya menjadi lengenda tentang kehidupan orang Papua. Makanya, GTMA ini penting, supaya ada kewenangan untuk menjaga adat istiadat maupun kebudayaan yang kita miliki,” beber Matias.
Dia menjelaskan, Kota Jayapura sudah menjadi kota perdagangan dan jasa, karena itu harus dipikirkan adalah bagaimana melakukan proteksi terhadap masyarakat adat.
Dengan adanya perlindungan masyarakat adat akan sangat membantu orang Port Numbay.
“Adanya GTMA akan bersinggungan dengan pariwisata—kampung wisata,”ujarnya.
Untuk mencapai semua itu, kata dia, harus saling bersinergi mulai dari pemerintah, agama dan masyarakat adat.
“Kita dukung penuh pembentukan GTMA, supaya anak cucu kita kedepan bisa melihat adat istiadat orang asli Papua. Kedasaran ini harus muncul dari kita,” tuturnya.
Senada dengan Kadis, Pares L. Wenda mengatakan bahwa perkembangan menggeser unsur nilai serta tatanan budaya dalam masyarakat.
”Kami melihat ancaman serius di depan mata hari ini, berangsur-angsur mengeser unsur nilai serta tatanan budaya, batas wilayah antar suku-suku setempat serta pola kehidupan sosial masyarakatnya. Soal ini, tidak boleh dilihat sepeleh. Fraksi NasDem terus fokus dorong sampai GTMA terbentuk,”ujar Pares. [] AJW