TIFFANEWS.CO.ID,- Asisten I Setda Provinsi Papua, Agustinus Joko Guritno berharap potensi pariwisata di provinsi itu menjadi prodak pemerintah terutama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
Hal itu disampaikannnya saat membuka pelatih kepemudaan wisata berbasis kompetensi di Hotel Megaria Merauke, Senin (14/10/2024).
Joko menyebut, pariwisata merupakan sektor yang menjajikan bagi pendapatan hasil daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten.
Dia mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pemuda Olahraga Parawisata dan Ekonomi Kreatif yang sudah melaksanakan pelatihan ini.
Joko berharap kedepan sektor pariwisata Provinsi Papua Selatan dijadikan sebagai prodak pemerintah terutama dalam meningkatkan pendapatan daerah.
“Kalau kita lihat sebilitas Provinsi Papua Selatan terdiri dari empat kabupaten ini banyak sekali obyek-obyek wisata,”kata Joko.
Joko menjelaskan, potensi wisata itu digali dan dipromosikan. Oleh sebab itu mulai sekarang obyek-obyek wisata di Papua Selatan sudah harus dipromosikan.
Selain itu juga, kata Joko, obyek-obyek wisata di empat kabupaten di Papua Selatan sudah harus didata. Obyek wisata itu beragam diantaranya wisata alam yang tinggal dinikmati.
“Wisata yang kita bisa sampaikan kepada para wisatawan baik manca negara maupun dalam negeri adalah wisata alam Papua Selatan,”ujarnya.
Lanjut dia, ada juga obyek wisata buatan tangan manusia yang menarik yakni wisata kuliner hanya saja belum ada tempat khusus yang menjadi pusat agar para pegawai juga bisa mampir dan makan siang disitu, ini penting.
Banyak potensi wisata seni di Merauke yang juga perlu dibangun, misalnya sanggar seni yang sudah punya gedung.
“Saya pernah datang ke Bali, saya lihat sanggar seni disana sda gedung nya, sehingga seni itu dijadwalkan,”kata Joko.
Di Bali, menurutnya, ada hari-hari tertentu yang dijadwalkan untuk berkunjung ke sanggar seni, misalnya Sabtu mereka antri untuk tampil di sanggar seni, gudangnya cukup besar seperti bioskop.
“Ada karcis masuk yang dijual untuk wisatawan manca negara yang hendak masuk untuk menonton pertunjukan seni,”ujarnya.
Joko mengatakan, jika wisata seni sudah diatur dan dijadwalkan semisal Sabtu ada pertunjuk seni tari dari Asmat, masyarakat sudah tahu dan bisa membeli karcis masuk.
Hasil dari pembelian karcis itu dibagi dua dengan Dinas Pariwisata dan itu menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Mungkin mulai sekarang kita sudah berfikir seperti itu, kita perlu belajar dari Kabupaten Bali yang sudah mampu membiayai dirinya sendiri dan kabupaten sekitarnya,”kata Joko.
PAD dari situ digunakan untuk kabupaten dan provinsi, dana yang diterima dari pemerintah pusat itu yang digunakan untuk membayar Tambahan Pengasilan Pegawai (TPP) Aparat Sipil Negara (ASN).
Dia mengatakan, untuk membangun daerah perlu belajar dari tempat lain agar potensi pariwisata bisa dimanfaatkan.
“Kita perlu tanya juga ke kementrian untuk membina kita terkait bagimana meningkatkan potensi wisata, sehingga kita bisa rancang,”ujarnya.
Joko menambahkan, dengan adanya kegiatan pelatihan ini hendaknya nanti setelah selesai tidak bisa untuk diri sendiri saja tapi dilatih untuk melatih banyak orang. (Ron)