TIFFANEWS.CO.ID,– Pencetus Noken Unesco Titus Pekei mengatakan tema Hari Noken Unesco ke -12 yang jatuh pada 4 Desember 2024 yakni, “Masyarakat Noken Papua Kembali ke Kearifan Lokal,”.
Titus Pekei mengatakan hal itu melalui rilisnya yang diterima media ini, Minggu (1/12/2024)
Titus Pekei menjelaskan, pilihan tema ini bukan kebetulan, melainkan telah dipikirkan matang-matang termasuk mempertimbangkan kondisi lingkungan dan budaya yang tengah dialami masyarakat Papua saat ini.
“Makin hari, kita merasakan bahwa perkembangan dunia berlari begitu cepat yang membuat kita masyarakat Papua juga kelimpungan menghadapinya. Kita mulai meninggalkan kearifan yang kita punya, tapi saat yang sama kita juga belum menemukan titik pijak yang sesungguhnya agar kita bisa melangkah bersama dalam perubahan ini,” kata Titus Pekei.
Menurutnya, setelah 12 tahun Unesco mengakui Noken sebagai warisan budaya tak benda dunia, sebenarnya menjadi titik masuk kita untuk kembali pada kearifan lokal itu sebagai pegangan kita menghadapi perubahan.
Namun, yang terjadi, hanya sekali-sekali kita menengok ke warisan budaya ini, dan memperlakukan tak lebih dari seremonial yang tak bermakna.
Titus menjelaskan, kearifan lokal bukan sekedar cara untuk membuat kita bernilai secara budaya, tapi yang terpenting nilai-nilai itu dipraktikan untuk menjaga hidup bersama yang harmonis, menghargai lingkungan dan mengharagai cara hidup yang berbeda dari masyarakat Papua.
“Benar, kita tidak bisa hidup di masa lampau, pun juga kita tidak bisa menjadikan semua yang terjadi di masa lalu dipraktikan saat ini, tapi kita bisa mencari hal yang baik untuk kita teruskan. Ini hanya bisa tercapai kalau orang terus berkarya dalam kebudayaan karena di sana dia akan terus melakukan refleksi dan transformasi,” ujar penulis buku “Cermin Noken Papua ini”.
Dia mengajak semua pihak untuk mendukung kegiatan-kegiatan Mama dan Bapa Noken, memberi tempat pada penggunaan noken, serta menyambut dengan riang gembira perayaan hari Noken Unesco ini.
“Kita terus berkreasi dan terus mendukung setiap usaha yang menjadikan kearifan lokal sebagai cara melakukan transformasi sosial. Apa yang kita tanam saat ini, itulah yang kita panen nantinya. Apa yang tidak kita tanam, kita juga tidak akan menjadi bagian dari panen itu kendati panennya berlimpah banyak,” tutupnya.
Kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun Noken, digelar dengan kunjungan ke kelompok-kelompok pengerajin noken, penerbitan buku, diskusi dan pameran.(*)