TIFFANEWS.CO.ID,- Awal yang baik, itu kesan saat mengikuti jalannya perayaan syukur pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur (Flotim), Anton Doni Dihen dan Ignasius Boli Uran bersama warga diaspora Flores Timur Jakarta, di Kawasan Matraman Jakarta Timur, Kamis (20/02/2025).
Acara ini digelar usai pelantikan serentak kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pagi dan siang hari.
Pantauan tiffanews, di tempat digelarnya perayaan Syukur, tampak warga diaspora Flotim Jakarta berdatangan dengan penuh kegembiraan, lebih pagi dari jadwal dimulainya perayaan syukur pukul 14:00 WIB.
Tampak hadir di antara warga diaspora Jakarta, sesepuh Flotim Jakarta, Umar Ulin Lega, Zakarias Zabon, dan Lukman Sengaji. Tampak juga , Mikel Kleden, Sarli Lewar, Jonson Riberu dan ketua Paguyuban Tite Hena Haris Tokan.
Hadir pula Anggota DPR RI Anderas Hugo Parera dan Yulia Lasikodat, Mantan Bupati Flores Timur Yosni Herin, dan mantan Anggota DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu.
Tak hanya warga diaspora, dari Flotim hadir PJ Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid, Sekda Flores Timur Petrus Pedo Maran, Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur Alberth Sinuor, sejumlah pejabat di lingkungan pemkab Flores Timur dan anggota DPRD kabupaten Flores Timur.
Acara penjemputan dibuka dengan tarian hedung yang sangat meriah, sementara acara rama tamah syukuran di ruangan dibuka dengan lagu Bale Nagi.
Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen dalam sambutannya, mengatakan, pada hari ini, setelah melalui proses panjang, dirinya bersama wakil bupati Ignas Boli Uran akhirnya dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur
“Tentu sampai dengan capaian hari ini tidak terlepas dari doa bapa dan mama, kaka adik semua yang ada disini, yang ada di Jakarta sini,” kata Anton Doni membuka sambutannya.
Anton Doni Dihen mengaku walau tidak intensif mengikuti kegiatan masyarakat Flotim di Jakarta, namun ia merasa menjadi bagian dari warga diaspora Jakarta dalam waktu yang sangat panjang.
Dalam kesempatan itu, Bupati Anton Doni Dihen memaparkan tiga poin penting dalam rencana membangun Flores Timur yakni reformatif, kolaboratif dan inovatif.
Dalam hal kolaborasi, Bupati Anton Doni, mengajak masyarakat diaspora untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan warga Flotim dalam membangun masa depan Flores Timur.
“Kita tidak bisa jalan sendiri, harus ada kolaborasi dan itu menentukan keberhasilan ke depan, karena itu jangan ragu menyapa duluan jikalau ada ide dan koneksi di Jakarta sini. Mari kita sama-sama bergandeng tangan untuk bangun Lewotana, Flores Timur kita. Saya dengan pak Ignas punya komitmen untuk membangun kepemimpinan yang kolaboratif, yang terbuka untuk kerjasama dengan banyak pihak, untuk kerjasama dengan semua pihak. Kami percaya bahwa, semua kita punya talenta dan kita kalau kumpulkan talenta bersama-sama, bersinergi maka kita akan bisa maju,” ajak Anton Doni. .
Anton Doni menjelaskan bahwa dirinya yakin akan mentalitas keberlimpahan, sehingga dengan ” kumpul rame-rame”, kita keluarkan semua talenta maka juga akan menjadi banyak di tengah keterbatasan.
Untuk poin reformatif, Anton Doni mengatakan, sebagaimana telah disampaikan dalam kampanye, dirinya bersama wakil bupati pasti akan mengembangkan kepemimpinan yang reformatif, yakni melakukan beberapa perbaikan.
Anton menyinggung soal kebijakan efisiensi yang terjadi di Indonesia saat ini yang menurutnya merupakan kesempatan untuk membuat semua orang belajar tentang efisiensi, belajar untuk menghemat banyak penggunaan anggaran, sehingga dari anggaran yang sangat terbatas itu bisa digunakan dengan baik.
“Reformasi kita akan cukup serius. Kita harus membumikan reformasi orang Jakarta ini dalam praktik-praktik tata kelola pemerintahan yang baik di Lewotana Flores Timur. Kita tidak hanya retorika tentang transparansi, akuntabilitas dan partisipasi, namun berjanji untuk selalu terbuka karena yang kita urus rakyat punya doi,” katanya.
Dia menjelaskan, dari ruang anggaran yang terbatas ini menantang untuk dapat melakukan sesuatu untuk masyarakat.
“Dengan anggaran yang terbatas itu, kita mau buat sesuatu untuk Flores Timur. Kita sedang memulainya,” ujarnya.
Dia menyinggung soal janjinya selama kampanye tentang 50 juta perdesa. Dia tegas mengatakan, janji itu tetap direalisasi dengan sedikit modifikasi yang disesuaikan dengan kebijakan efisiensi.
“Pada tahap awal ini mungkin tidak semua desa mendapatkannya. Dan uang itu tidak sekadar dibagi ke desa tapi sekaligus ada pendampingan profesional, sehingga sekalipun hanya 50 juta perdesa tapi bisa menjadi sesuatu di situ,” jelasnya.
Dia juga berkomitmen untuk membangun lagi badan usaha milik daerah (BUMD) yang selama ini mati suri, dan yang hidup hanya PDAM dan BPR. Perhatian pada BUMD yang dimaksud juga dalam pengembangan BUMD kelautan untuk mewujudkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli daerah. Soal Semana Santa, dia berjanji untuk menatanya lebih baik.
“Kita juga tidak melakukan pertanggunjawaban yang biasa-biasa saja, semua uang yang dikeluarkan harus jelas output dan outcome-nya” tegasnya.
Inovatif sebagai poin ketiga, dia mengulang lagi apa yang pernah disampaikan saat kampanye yakni konsep Lompatan Jauh, yang menurutnya mengandung arti inovatif dan kreativitas.
“Kalau kita ingat lompatan jauh maka konsepnya adalah inovasi. Inovasi dan kreativitas adalah kunci daripada kemajuan suatu daerah. Bukan terutama sumber daya alam, tetapi sumber daya manusia, otak dan kreativitas manusia yang membuat suatu daerah bisa menjadi maju,” ucapnya.
Antusias warga diaspora yang hadir dalam acara syukuran tentu menandakan harapan akan suatu yang berarti dalam setiap pergantian pemimpin. Di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat, kejelasan arah kepemimpinan menjadi petunjuk mengarungi perubahan. Sebagai mana lagu Bale Nagi yang dinyanyikan di awal pembukaan acara: … malam po embo, siang po rinte,” tujuan jelas, perahu akan tetap mencari tambatannya. (bn)